Kubu Capres Prabowo hari-hari terakhir ini sedang sibuk bertahan terhadap satu serangan dari luar, terkait publikasi wawancara jurnalis Allan Nairn dengan Prabowo Subianto pada tahun 2001 silam. Isi wawancara tersebut dimuat di blog pribadi Allan, dan juga disebut-sebut dalam pemberitaan Time.com tentang video kampanye Ahmad Dani yang kontroversial.
Secara ringkas, dalam tulisannya di blog tersebut Allan menyebutkan bahwa beberapa pemikiran Prabowo tentang demokrasi dan kepemimpinan yang otoriter. Yang menghebohkan publik adalah komentar Prabowo tentang Gus Dur, Presiden RI kala itu.
"Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!" ["The military even obeys a blind president! Imagine! Look at him, he's embarrasing!"].
"Lihat Tony Blair, Bush, Putin, Mereka muda, ganteng - dan sekarang kita punya orang buta!" ["Look at Tony Blair, Bush, Putin. Young, ganteng (handsome) - and we have a blind man"]
Apa sebenarnya motivasi Allan?
Dalam blognya tersebut, Allan menyatakan bahwa dia bertindak demi kepentingan publik, agar publik tahu siapa yang akan dipilihnya ketika berada di kotak suara. Allan adalah jurnalis investigasi kredibel yang sangat menentang penindasan dan pembunuhan masyarakat sipil oleh negara-negara besar termasuk AS, dan perusahaan-perusahaan besar di belakangnya.
Tentu saja publikasi Allan mendapat sanggahan keras dari kubu Tim Sukses Prabowo, mulai dari tuduhan sebagai black campaign oleh sekelompok jurnalis asing, bahwa Allan adalah musuh negara, dan sebagainya. Timses juga menunjukkan bahwa Gus Dur pernah menyatakan bahwa Prabowo adalah orang yang paling iklas kepada rakyat Indonesia.
Sanggahan-sanggahan ini pun dijawab dengan tantangan oleh Allan dalam postingan blognya hari ini. Bahkan Allan menyatakan bahwa saat ini dia sedang berada di Indonesia, jadi kalau TNI mau menangkapnya itu bisa saja dilakukan.
Well, kita nantikan saja bagaimana polemik antara jurnalis Allan dan timses Prabowo ini nanti akan diselesaikan.
Yang menarik adalah salah satu sanggahan yang dilakukan oleh Said Agil, ketua PBNU ketika menyambut capres Prabowo siang tadi di Cirebon, ternyata telah membuka rahasia lagi tentang kehebatan capres no. urut 1 ini, seperti dilansir Detiknews.
Menurut Said Aqil, Prabowo sering berdialog dengan Gus Dur.