Mohon tunggu...
Ferry Irawan
Ferry Irawan Mohon Tunggu... -

Akun ini akan segera dinonaktifkan. Untuk informasi terbaru bulutangkis silahkan kunjungi www.bulutangkismania.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Kasih 4 Sekawan - Soulmate

18 Januari 2010   14:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:23 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati..

Ia tidak cemburu,

Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong,

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri,

Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain,

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tapi karena kebenaran..

Ia menutupi segala sesuatu,

percaya segala sesuatu,

mengharapkan segala sesuatu,

sabar menanggung segala sesuatu..

”Di, ga nyangka yah... ternyata lo orang yg gw cari-cari selama ini...” Rizky tersenyum malu-malu.

“Sebenanrnya sih..gw udah lama menyimpan perasaan suka sama lo..gw selama ini sering merhatiin lo...” senyum masih mengembang di wajah Endi.

”Gw paling suka liat lo klo senyum...gerakan bibir lo benar-benar membuat gw rindu..” ujar Rizky sambil menyentuh bibir Endi.

”Peluk gw Riz..gw sayang banget sama lo...”

Rizky memeluk erat tubuh Endi dan...

***

Tiba-tiba Rizky terbangun dari tempat tidurnya! Masih sore di luar.

”Ya Tuhan, mimpi apa gw!...hi.....” ujarnya dengan mimik wajah menjijikkan.

Karuan saja dia langsung menuju kamar mandi. Menyiram sekujur tubuhnya sembari menghapus kasar bibir dan lengannya. Masih dengan raut wajah kesal dan menjijikkan.

”Hai Riz!...” tanpa pamit, Endi nyelonong masuk ke kamar.

”Wah..model baru nih, mandi pake bawa baju segala..” ujar Endi dengan senyum isengnya.

”Hi...ngapain lo disini....keluar!..keluar!..” masih dengan mimik wajah menjijikkan teringat akan mimpinya tadi.

”Tapi Riz..gw punya berita bagus nih..” ujar Endi buru-buru. ”Lo kenapa sih?” tiba-tiba wajah Endi mendadak bingung.

”Ah..keluar lo!..” balas Rizky kesal.

Brak!..pintu dibanting kasar dari dalam.

”Kenapa sih tu anak?..gw salah apa ya?..” masih dengan wajahnya yg semakin bingung.

***

”What??!!..kok bisa??!!..” reaksi spontan Endi mendengar mimpi Rizky kemarin sore.

”Mana gw tau!..lo pikir gw Tuhan yg bisa atur mimpi orang..gw jg jijay, tau ga!” ujar Rizky tak kalah kesal.

”Heh, denger ya!..walaupun Ratu cewek satu2nya di dunia ini dan dia udah khianatin gw, gw ga akan pernah suka sama lo!..gw masih normal, tau!..” ujar Rizky masih dengan mimik wajahnya yg kesal.

”Ah..lo juga sih..semua cewek yg gw rekomendasiin ga ada yg cocok!.. Shinta, Manda, Gita, Bella, smua di tolak!..padahal kurang apa sih? cantik, smart, anak orang kaya lagi!..” balas Endi tak kalah kesal.

”Lo kira pacaran sama kayak milih barang?!..ini masalah perasaan Di, klo kita ga merasa nyaman emang mau di paksain?!..”

”Lo masih belum bisa ngelupain Ratu, Riz?..selama 6 bulan ini, walaupun lo udah di sakitin, tapi lo masih belum bisa ngelupain dia kan?!..” Endi mencoba menerka perasaan sahabatnya itu.

”Hhh..tau deh..” uajar Rizky sembari menghela nafas.

”Lo harus bisa Riz!..Lupain dia!..dia tu udah mengkhianatin lo!..”

“Orang kayak lo, bisa dapetin cewek yang lebih baik dari dia!..” Endi mencoba meneguhkan hati Rizky.

***

“Apa?!..lo masukin biodata gw ke biro jodoh di internet?!..dasar gila lo!..gw ga se-desperate itu!..masih mampu nyari cewek di dunia nyata!..” Rizky berbicara dari telepon selulernya sembari menuju ke kamar.

“Tapi Riz namanya juga usaha, sapa tau..”

“Ah, ga ga!..skrg lo kasi tau gw, alamat login sama password gw!..cepetan!..” Rizky segera memotong ucapan Endi.

”jejaka_muda@soulmate.org..passwordnya, gw pake nama lo..lo mau ngapain?” ujar Endi sedikit ragu-ragu.

“Mau logout!..Dasar rese’ lo ya!!..” balas Rizky dengan nada sedikit kesal.

***

Hari mulai beranjak malam. Rizky masih betah termenung di teras depan. Tiba-tiba bibik datang membawa pesan.

“Maaf Den, ada telepon dari den Endi..” ujar bibi dengan nada sopan.

”Ah, bilang aja lagi ga ada Bi..saya lagi malas ngomong ama dia” balas Rizky dengan nada cukup kesal karena merasa lamunannya terganggu.

Bunda yang mengamati tingkah Rizky dari pintu, perlahan menghampiri anaknya.

”Riz, udah malam..kok ga masuk? ntar kamu sakit lho..” tutur Bunda halus.

“Eh, bunda..lagi tanggung nih melamunnya..” ujar Rizky tersenyum.

Entahlah, sejak Ayah meninggal Rizky jadi lebih dekat sama Bundanya. Hampir semua masalah yang mengganggu pikirannya pasti akan dia bagi sama Bunda atau sama Endi, sahabatnya. Tapi, khusus untuk masalah Ratu, Rizky merasa ga perlu untuk membaginya. Pekerjaan bunda di kantor, mungkin sudah cukup membebani pikiran, pikirnya.

”Kamu ada masalah?..kok tadi Bunda liat kamu kesal banget sama Endi?..tutur bunda teduh.

”Kesel banget Bunda..dia udah berani nyampurin hidup Rizky terlalu jauh..masa pake daftarin biodata Rizky ke birojodoh..udah kayak cowok ga laku aja..” nada Rizky sedikit sewot.

”Lho, kamu sama Ratu...”

Bunda tersenyum. Mengusap-usap bahu Rizky.

”Riz..yg namanya percintaan itu, ada tiga tahap..tahap pertama yaitu perkenalan..dimana kamu mulai kenal dan akrab sama seseorang, trus perasaan suka mulai tumbuh diantara kalian. Tahap kedua, pengorbanan..dimana kamu akan mengorbankan apa saja untuk orang yg kamu cintai, supaya orang itu juga bisa mencintai kamu dg cara yg sama..Dan tahap ketiga, melepaskan..ketika akhirnya kamu merasa orang yg kamu cintai tidak bisa mencintai kamu dengan cara yg sama..akhirnya kamu belajar untuk melepaskan dan membuka hati untuk orang lain..” tutur bunda sambil tersenyum.

”Lho..kok Bunda tiba-tiba ngomongin ini?..” tanadas Rizky dengan nada sedikit bingung.

”Beberapa hari yang lalu, Ratu ketemu sama Bunda, ga sengaja..trus, dia cerita tentang hubungan kalian..”

”Maafin Rizky, Bunda.. Rizky bukannya ga mau cerita, tapi akhir-akhir ini Rizky liat Bunda sibuk banget di kantor..jadi Rizky pikir..”

”Bunda yg harusnya minta maaf..akhir2 ini Bunda memang sedikit sibuk..tapi kapanpun Riz, kamu butuh Bunda, Bunda akan selalu ada buat kamu..” ujar Bunda sembari tersenyum.

”Bunda rasa..apa yg dilakukan Endi, mungkin untuk membuat kamu berhenti memikirkan Ratu..mungkin sudah saatnya kamu membuka hati untuk orang lain..Bunda ga ingin liat kamu sedih terus..apalagi klo samapi mempengaruhi kuliah kamu..” lanjut Bunda.

”Belum ketemu yg cocok aja Bunda..Bunda ga usah khawatir...kuliah Rizky baik-baik aja kok..” ujar Rizky tersenyum untuk meyakinkan Bunda.

Bunda pun tersenyum.

***

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan,

walaupun mereka telah dikecewakan

Kepada mereka yang masih percaya,

walaupun mereka telah dikhianati

Kepada mereka yang masih ingin mencintai,

walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan

Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan

keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan..

”Seorang jejaka muda, tampan, pintar, baik hati dan tidak sombong mencari seorang wanita cantik, perfeksionis dan berkpribadian menarik. Biodata terlampir. Bagi yang tertarik, harap mengirimkan email ke jejaka_muda@soulmate.org..”

”Huh..iklan apaan nih..mending klo yang ngerespon orang2 bener..coba klo tante-tante...hi..” tandas Rizky sembari bergidik.

”Heran..jaman udah maju kayak gini, masih aja ada orang yang percaya sama birojodoh!..hhh..” Rizky menghela nafasnya.

Setelah me-logout account-nya pada situs tersebut, Rizky menutup laptopnya dan bersiap untuk istirahat.

***

”Riz, udah liat kan iklan birojodoh buatan gw?..bagus kan?..” ujar Endi dengan wajah berseri.

”Bagus sih, klo buat orang yg udah jadi bujang lapuk dan ga laku-laku..” tandas Rizky dengan nada kesal.

”Lho..kok jd marah gitu?..maksud gw kan baik..” ujar Endi tak kalah sewot. ”Gw kan pengen nolong lo, biar cepat dapet pengganti Ratu..gimana sih?..” lanjutnya kemudian.

”Gw udah logout tadi malam! ga minta gw!..” ujar Rizky menimpali.

”Logout?..lo yakin?..” balas Endi dengan tersenyum kecil.

”Maksud lo?..” ujar Rizky yg masih bingung dengan arti kata dan senyuman Endi.

To Be Continued...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun