Sony Dwi Kuncoro kembali membuat kejutan dengan mengalahkan pemain nomor satu dunia sekaligus favorit juara di turnamen ini asal Malaysia, Lee Choong Wei. Langkah Sony sayangnya gagal diikuti oleh andalan merah putih lainnya, Simon Santoso yang harus menyerah atas unggulan ke-2, Peter Gade (DEN) dalam pertempuran rubber set 70 menit.
[caption id="attachment_170998" align="alignleft" width="300" caption="Peringkat Satu Dunia, Lee Choong Wei (yonex)"][/caption]
Sony Dwi Kuncoro akhirnya berhasil menuntaskan ‘revenge’ atas kekalahannya dari peringkat satu dunia, Lee Choong Wei setelah bermain rubber selama hampir 1 jam. Pada pertemuan sebelumnya dibabak kedua turnamen All England SS 2010, Sony harus mengalami kekalahan telak 21-11, 21-17 dari Lee. Di babak pertama Sony bermain kurang meyakinkan dan seringkali melakukan kesalahan sendiri. Lee yang mampu tampil agresif akhirnya menekuk Sony dengan mudah 21-7 setelah peringkat 12 dunia tersebut tidak mampu mengembangkan permainannya.
Memasuki set kedua, Sony sebenarnya tertinggal lebih dulu 7-12 di paruh awal. Serangan Lee di depan net beberapa kali tidak mampu dikembalikan oleh Sony yang membuatnya semakin jauh tertinggal 11-15. Namun di titik ini Sony ternyata mendapatkan momentum kebangkitannya dengan merebut 5 angka beruntun dan berbalik unggul 16-15. Sony akhirnya mampu keluar dari tekanan dan balik melancarkan serangan sehingga tetap ‘leading’ 19-16. Meskipun Lee mampu memperkecil selisih poin menjadi 18-19 dan 20-19, Sony dengan gesit menyudahi set ini lebih dulu 21-19.
Membuka set ketiga Choong Wei kembali unggul 6-1. Delapan poin yang berhasil dikoleksi Sony dari serangan dan bebarapa kesalahan sendiri Lee Choong Wei berhasil membalikkan keadaan untuk kejayaan Sony, 10-6. Sony terus melaju di titik ini dan memimpin perolehan angka dari 11-9 saat jeda interval menjadi 15-11 dan 18-13. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Sony menutup set ini 21-15. Selanjutnya Sony akan menantang tunggal India, Kashyap Parupalli yang sukses menyingkirkan kompatriotnya, Arvind Bhat, 21-17, 21-16.
Langkah Sony sayangnya gagal diikuti oleh tunggal Indonesia lainnya, Simon Santoso (6). Simon yang dihadang oleh unggulan asal Denmark, Peter Gade (2) dipaksa menyerah rubber set, 21-17, 8-21, 17-21. Permainan memukau Simon di set pertama sebenarnya masih tersaji di set ketiga ketika bola-bola sergapannya mampu mengubah keadaan dari tertinggal 0-5 menjadi unggul 9-6 dan 13-9. Simon nyaris memenangkan set ini ketika dia terus konsisten meladeni permainan reli Peter hingga kedudukan 16-13. Enam poin berturut-turut yang diperoleh Gade sebagian diantaranya dari kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Simon, mengubah keadaan 19-16. Berada di atas angin saat poin kirits, Gade tak terbendung dan memastikan tiket semifinal 21-17.
[caption id="attachment_171003" align="alignleft" width="253" caption="Meiliana Jauhari/Greysia Polii (gresnews)"][/caption]
Duet eksperimen Greysia Polii/Meiliana Jauhari ternyata kembali berhasil membuktikan kesolidan keduanya saat menjamu unggulan ke-7 asal Korea, Ha Jung Eun/Jung Kyung Eun. Setelah saling mengejar angka di paruh awal set pertama, Ha/Jung berhasil memecah pertahanan srikandi Indonesia dengan terus memberikan serangan smash. Greysia/Meli yang sempat kaget dengan perubahan pola permainan keduanya akhirnya menyerah 13-21.Ritme permainan pasangan Indonesia berangsur membaik di paruh akhir set kedua setelah mereka sempat tertinggal 5-8. Perlahan namun pasti, poin demi poin diraih oleh Greysia/Meli untuk terus ‘leading’ 12-8, 16-9 dan 19-12 sekaligus membalikkan angka kemenangan, 21-13.
Permainan asli duet Indonesia ini akhirnya tersaji di set ketiga ketika penempatan bola-bola unik Greysia seringkali tidak mampu dikembalikan dengan sempurna oleh Ha/Jung, 8-5 dan 13-7. Terus menekan dan memberikan bola-bola setengah yang akhirnya membuahkan kesempatan untuk menyerang membuat ganda Indonesia unggul jauh, 19-8 dan akhirnya menamatkan set ini 21-11. Kemenangan ini mengantarkan pasangan Indonesia kepada semifinalis lainnya asal Korea, Lee Hyo Jung/Kim Min Jung (5). Lee/Kim yang sukses mencuri poin bagi tim Korea saat menekuk China 3-1 ini sempat mengalami kesulitan saat menundukkan unggulan ke-3 pasangan gado-gado Rusia-Bulgaria, Anastasia Russkikh/Petya Nedelcheva di set pertama sebelum memetik kemenangan 20-22, 21-8, 21-16.
Nasib berbeda dialami oleh duo merah putih lainnya, Shendy/Nitya yang menghadapi pasangan senior asal Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin (4). Hanya dalam tempo kurang dari setengah jam, SheNi akhirnya menyerah 10-21, 17-21. Duet Taiwan ini akan dihadang oleh satu-satunya wakil tuan rumah yang tersisa di babak semifinal, Yao Lei/Shinta Mulia Sari. Yao/Shinta mendapatkan motivasi yang cukup besar dari publik setempat saat mengandaskan wakil India, Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa 21-11, 21-19.
Peluang untuk meraih gelar juga masih terbuka di sektor ganda putra. Unggulan ke-2, Markis Kido/Hendra Setiawan (KiNdra, red) menjadi satu-satunya harapan Indonesia yang tersisa di babak semifinal. Menang mudah 21-17, 21-17 atas pasangan tuan rumah, Danny Bawa/Chayut Triyachart, KiNdra baru akan menantang lawan yang sesungguhnya untuk satu tiket ke partai final yaitu duo Taiwan, Fang chieh Min/Lee Sheng Mu. Pasangan Taiwan yang bermaian dinamis dan atraktif ini berhasil membuyarkan asa unggulan ke-3 asal Denmark, Mathias Boe/Cartsen Mogensen setelah melewati pertarungan melelahkan, 16-21, 21-17, 21-18.
Di sektor tunggal putri, dua pemain muda bersinar asal India dan Korea, Saina Nehwal (1) dan Bae Youn Joo difavoritkan untuk dapat bertemu di partai puncak. Bae yang menghempas Yao Jie (6) 21-16, 21-18 akan menantang pemain Taiwan, Tai Tzu Ying sedangkan Saina yang menjungkalkan pemain kualifikasi China, Li Xuerui 21-17, 21-14 harus menghadapi lawan yang lebih tangguh yaitu utusan terakhir China di turnamen ini, Lu Lan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H