Pada kasus di atas membuat kita lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan kita terhadap calon gubernur dan wakil gubernur, sebab banyak sekali kasus yang melibatkan kepala daerah. Maluku Utara sebagai daerah yang punya kekayaan sumber daya alam yang begitu banyak, menjadikan kita sebagai daerah yang paling dilirik oleh para investor.
Terus bagaimana dengan perekonomian Maluku Utara pasca pemilu?
Maluku Utara di kenal dengan daerah yang punya pertumbuhan ekonomi tertinggi di indonesia. Hal ini juga harus dipikirkan oleh kepala daerah selanjutnya, yang di mana Maluku Utara sudah punya standar pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. Ini menjadi Pekerjaan rumah bagi pemimpin selanjutkan, karena ia harus memikirkan bagaimana kondisi perekonomian Maluku Utara setelah ia pimpin.
Hal ini jelas dengan penyampaian Prof Dr Sri Herianingrum SE MSi, guru besar ekonomi Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa Pemilu bukan hanya berpengaruh dari aspek teknikal, tetapi juga dari aspek fundamental. Pemilu 2024 menjadi momentum krusial yang dapat mempengaruhi keputusan investasi, terutama oleh investor asing yang cenderung lebih hati-hati.
Pola perilaku pasar keuangan selama periode pemilu cenderung "wait and see". Investor menunggu hasil pemilu untuk menilai kebijakan yang akan diambil oleh pemenang.Â
Jika kebijakan tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, respons positif dapat meningkat. Sebaliknya, kebijakan yang merugikan investor dapat menurunkan investasi.
Sampai saat ini belum ada calon gubernur yang berbicara tentang perekonomian Maluku Utara. Lebih pada aspek sektor-sektor potensial yang menjadi program unggulannya nanti setelah menjadi gubernur.Â
Selain itu juga pada aspek kualitas sumber daya manusia di Maluku Utara, yang di mana masih belum mampu bersaing dengan daerah-daerah lain di Indonesia terutama pada aspek tenaga kerja yang profesional.
Perubahan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh kepala daerah terpilih nanti, menjadi catatan yang perlu kita pertanyakan, sebab visi dan misi yang jelas sekalipun belum tentu menjamin kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H