Mohon tunggu...
Ira Uly Wijaya
Ira Uly Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Penulis

You not alone, Allah be with you

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Tainan"

3 September 2022   15:26 Diperbarui: 3 September 2022   15:37 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kembali merasakan badanku kedinginan dan merinding. Aku menoleh ke sekitar dan menatapi pohon-pohon. Mataku terhenti di satu pohon. Ku pandangi wanita itu dengan penuh kebingungan seolah mimpi. Ia tak lain adalah Gena dengan kondisi tubuh penuh darah dan tergantung. 

***

 (Suara tangisan sepanjang lorong 30an.)

Suara itu makin jelas terdengar di sebelah kamarku. Tepatnya di kamar Gena. Diriku makin gemetar. 

"Aku harus bagaimana? Apakah aku pergi dari sini tanpa Garin? Tapi Garin sudah seperti adikku. Motel ini begitu aneh. Setiap larut malam aku mendengar suara aneh. Motel ini juga begitu sepi."

"Kakak!" (Mengetuk pintu)

"Sepertinya itu suara Garin."

Aku bergegas membuka pintu. Ternyata benar itu Garin. Aku membawanya masuk ke kamarku. Ku rangkul Garin erat-erat, seolah takut kehilangannya.

"Kamu kemana saja Garin? Kakak cariin kamu loh," ujarku.

"Aku takut kak," ujar Garin.

Seketika dari luar terdengar teriakan bercampur tangisan. Garin bersembunyi di belakangku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun