Karya: Ira Uly Wijaya
Pendar cahaya perlahan menghilang
Detak jantungku semakin tak seirama
Ku intip kenangan dari tirai cinta
Ternyata masih dalam rinduku padamu
Setiap waktu aku disapa manisnya senyummu
Ditambah semangkuk jenakamu yang syahdu
Rinduku makin berkecamuk
Bercampur dengan derasnya air mata
Tandangmu masih ku rindu
Antara benci dan cinta
Aku dijerat oleh seberkas kenangan
Melayang bersama kisah yang kian kelabu
Menghunus penantianku yang tengah merindu
Malamku berselimut kelam dan sunyi
Mengarak kegundahanku pada kepasrahan
Aku layaknya unggun kehilangan api
Sibolga, 6 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H