Kejadian henti jantung dapat terjadi dimana saja, termasuk salah satunya di jalanan raya. Saat serangan jantung terjadi, penanganan yang cepat dan tepat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut. Berawal dari fakta tersebut dan minimnya pengetahuan masyarakat awam mengenai teknik penyelamatan henti jantung, Irawati Hidayah, Hanif Febrian, Irham Fanani, Faris Bariqi, dan Ira Safira, mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengadakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada polisi di Yogyakarta.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Mei 2016 dengan peserta polisi lalu lintas yang bertugas di Polresta Yogyakarta. "Kami memilih polisi karena polisi mempunyai area kerja yang luas dan sangat dekat dengan kejadian kecelakaan maupun henti jantung di jalan raya dan tempat umum lainnya," jelas Irawati, ketua pelaksana kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa ini. Kegiatan pelatihan terdiri dari kuliah interaktif yang diisi oleh dr. Arifudin dan role play dipandu oleh beberapa mahasiswa FKIK UMY yang sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pelopor program kegiatan yang serupa dan lebih besar untuk meminimalisir kematian yang terjadi karena henti jantung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H