Mohon tunggu...
Rayi Suthul Santang
Rayi Suthul Santang Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar dan terus belajar

Akhlak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentangnya

28 Januari 2022   02:23 Diperbarui: 28 Januari 2022   02:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang rasa yang tiba ada
Lalu perlahan mulai tiada
Menghadirkan bayang yang tak nyata
Tak tak mampu tersentuh ataupun teraba

Pergi dan tak kembali
Menyisakan pilu dihati
Akan sesuatu yang tak pasti
Tercipta maya yang tak berarti

Mencoba mengarungi semua dengan biasa
Namun sakit senantiasa tercipta
Semakin aku mencoba untuk melupa
Bayang kelabu semakin jelas tercipta

Dalam memori yang tak mampu kuhapuskan
Dalam senja yang senantiasa mencipta bayang
Dalam malam sebelum dan saat mimpi datang
Dalam lamunan yang menghentikan kesadaran

Mencoba berlari
Namun seketika terhenti
Mencoba menghilang
Dengan sekejab datang

Suasana yang ambigu
Tertafsir jutaan makna
Akan semu dan pilu
Akan hati yang terluka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun