Mohon tunggu...
Rayi Suthul Santang
Rayi Suthul Santang Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar dan terus belajar

Akhlak

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penghujung Tahun dengan Sejuta Kisah

15 Desember 2021   21:46 Diperbarui: 15 Desember 2021   21:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kata sayang tak hanya yang terucap, bukan tindakan yang harus tampak di depan mata. Pelajaran berharga bisa mengenal selama ini. Jujur, rasanya berat sekali melangkahkan kaki. Entah ini jalan terbaik dari doa yang pernah terpanjatkan, atau mungkin ini ujian yang harus aku jalani. Kesan pertama tak selamanya indah, dan kesan terakhir tak selamanya melukis luka. Hidup tak selamanya woles, apa yang dijalani adalah rangkaian pertanggung jawaban yang akan ditagih suatu hari nanti. Jalani, hadapi, nikmati, syukuri apa yang ada karena semua tak akan berlangsung lama. 

Terima kasih atas ukiran terindah, yang akan tersimpan dalam memori sepanjang masa. Bertegur sapalah jika dipertemukan disuatu hari dengan suasana langit yang cerah maupun kelabu. Ingatkan aku, jika aku salah dalam melangkah. Memang benar perpisahan itu tak memutuskan ikatan silaturrahmi, akan ada masanya terasa canggung karena sudah lama tak saling bertatap mata maupun berjabat tangan. Semoga prasangka akan kecanggungan tak pernah tercipta diantara kita. Terlalu berat akan melangkah dari "Indahnya Kebersamaan". 

Yang terlihat menyakitkan diawal cerita kita, ternyata begitu manis jika kita dari awal sama-sama memahami arti kasih sayang. Seperti film happy ending. Maaf jika selama ini aku banyak salah menafsirkan segala gejolak yang ada. Benci iya, sakit hati iya, menyerah iya, bahkan sampai terbesit ingin angkat kaki. Setelah kujalani, aku jadi tahan banting, lebih banyak belajar, lebih banyak mencari pengalaman dan solusi menurut cara yang aku pahami. Terima kasih yang ternyata baru aku sadari baru-baru ini, yang selalu perhatian dibalik layar. Serasa aku kena Prank bertahun-tahun. Kadang aku bertanya "kenapa harus sekarang baru perhatian?". Saat itulah aku baru percaya bahwa semua akan indah diwaktu yang telah menjadi TakdirNya. 

Tetaplah belajar memahami hidup ini ya "Rayi Suthul Santang", kapan namamu akan menggema tergantung niat dan juga langkah mana yang akan kamu tempuh. Dapatkah kau memberi sebuah manfaat semua juga tergantung jalan mana yang akan kamu ambil Tul. Tetaplah menjadi pribadi apa adanya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun