Mohon tunggu...
iramaya rumbekwan
iramaya rumbekwan Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Waktu Tuhan Pasti Yang Terbaik

Selanjutnya

Tutup

Money

Pinjol Lebih Kejam dari Covid-19

29 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 29 Agustus 2021   10:21 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika  Pandemi Corona atau covid 19 melanda dunia internasional yang menghancurkan pilar-pilar ekonomi seluruh negara di dunia terlebih khusus di Indonesia, banyak masyarakat yang menjadi kuatir dan sangat takut apakah ini akhir dari sebuah kehidupan ? 

Bagaimana tidak ? banyak orang mengalami kematian dan banyak orang kehilangan pekerjaan akibat dampak penyakit Covid 19. Semua aktivitas kehidupan dibatasi dengan segala aturan militer untuk mengurangi menyebarnya penyakit ini.

Di sisi lain banyak kehidupan rumah tangga menjadi taruhan. 

segala bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah pada kenyataannya tak merata bahkan seperti bom waktu bagi masyarakat yang memang sudah kehilangan segalanya.

Masyarakat yang sudah kehilangan harapan ibarat jatuh tertimpa tangga ini rame-rame lari ke Pinjol sebagai pilihan satu-satunya disaat seperti ini. Dan Pinjol ibarat penyelamat  yang akan menyelamatkan mereka. 

Namun seperti lintah yang siap-siap mengisap darah, Pinjol menawarkan segala iklan tanpa melihat apa yang terjadi dalam kehidupan peminjam yang sudah pasrah dengan kehidupannya yang serba sulit. Bunga yang nilainya 2 kali lipat dari dana yang diberikan, namun peminjam menerimanya dengan harapan yang tinggi ia bisa dapat pekerjaannya kembali karena anak-anaknya membutuhkan biaya sehari hari dan biaya lainnya,

Di saat waktu tiba pengembalian tidak semua orang beruntung di masa pandemi ini dengan pemberlakuan PPKM. Yang tidak beruntung akan meminjam dari pinjol satu ke pinjol yang lain untuk membiayai kehidupan mereka. 

Akhir dari semua ini banyak masyarakat yang terjebak utang hingga harus menjual rumah dan harta bendanya untuk menutupi utangnya, rekor angka kemiskinan sebenarnya bisa dibilang lebih dari data yang tercantum sejak Covid 19 tetapi selalu ditutupi. 

Bagi masyarakat yang mengalami masalah pinjol pasti tidak merasa takut akan Covid 19 karena bagi mereka kematian adalah akhir dari sebuah kehidupan, tetapi kehidupan yang berlanjut adalah penderitaan yang tiada akhir. Bisa dibilang pinjol lebih kejam dari covid 19 karena pinjol membunuh karakter manusia secara psikis dan mental selama manusia itu menjalani kehidupannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun