Tahukah Anda, kenapa di Mesjid Istiqlal, tempat sholat untuk jemaah lelaki dan perempuan diatur bersisian/ berdampingan dan bukannya diatur jadi depan - belakang seperti di banyak mesjid ?
Mesjid Istiqlal adalah salah satu tempat tujuan wisata yang paling menarik untuk dikunjungi bagi para turis asing yang sering saya bawa. Apa istimewanya Mesjid Istiqlal selain ini adalah mesjid no.3 terbesar di dunia dan bisa menampung 200ribu jemaah? .
Tentu begitu banyak keistimewaan Mesjid Istiqlal selain sekedar tampilan fisik dan asitekturnya yang memang luar biasa megah dan mengundang decak kagum para turis. Sebagai Tour Guide, saya senang menceritakan bahwa Mesjid ini memiliki nilai nilai universal yang begitu agung . Mesid Istiqlal adalah Mesjid Nasional jadi setiap unsur di dalamnya pun mengandung simbol dan idealisme perpaduan nilai nilai Islam dan kebangsaan Indonesia.
Berdirinya Mesjid Istiqlal juga adalah wujud toleransi dan harmoni keberagaman beragama karena Mesjid ini di desain oleh seorang Arsitek non Muslim (Frederik Silaban) seorang penganut Protestan yang sangat taat. Begitupun lokasi pembangunan Mesjid sengaja dipilih pas bersebrangan dengan Gereja Katedral yg terlebih dahulu berdiri sejak abad 19.
Bahkan hingga saat ini, saat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha seperti hari ini, jemaah Mesjid Istiqlal bisa memarkir kendaraan di Katedral. Begitupun sebaliknya, saat perayaan Natal, jemaah Gereja bisa memarkir kendaraan di Istiqlal. Di perayaan Natal tahun lalu yang jatuh tepat bersamaan dengan ibadah Sholat Jumat, pihak Mesjid Istiqlal secara khusus menyiapkan lahan parkir yang begitu luas untuk jemaah Gereja, walaupun biasanya tiap hari Jumat area parkir Istiqlal juga padat.
Selain itu, ada satu hal lain yang istimewa di Mesjid Istiqlal ini, yang mungkin belum umum diketahui khalayak luas, yaitu tempat sholat jemaah pria dan wanita dibuat bersisian/ berdampingan, berbeda dengan banyak mesjid yang menempatkan jemaah pria dan perempuan di bagian depan - belakang.
Kenapa Istiqlal menempatkan bagian jemaah pria dan perempuan bersisian seperti ini ? Jadi ternyata ini adalah simbol dari keberadaan Islam di Indonesia yang mengakui Equality (persamaan hak) antara hak perempuan dan lelaki di Indonesia. Menurut informasi dari salah satu petugas Humas Isqtiqlal yang pernah mendamping tur saya, dahulu ketika pertama kali Istiqlal dibangun, tempat jemaah Perempuan ditempatkan di belakang laki laki. Tapi berdasarkan masukan dari berbagai cendekiawan muslim, hal ini tidak mencerminkan nilai nilai Islam yang sesungguhnya yang menjunjung persamaan hak antara lelaki dan perempuan. Karena itu posisi tempat sholat pun disesuaikan. Dan beberapa waktu lalu, saat membawa Tur ke Istiqlal, saya pun pernah menyaksikan ada sesi ceramah agama dengan dipimpin seorang Ustadzah, yang diikuti jemaah lelaki dan perempuan. Ini hal yang sebenarnya juga jarang dilihat di mesjid mesjid kebanyakan.
Hal seperti ini sangat menarik perhatian banyak turis asing, yang sudah sering Traveling ke banyak negara dan sebagian dari mereka sudah pernah mengunjungi Mesjid di berbagai negara. Di banyak Mesjid, tempat Sholat perempuan seringnya ditempatkan di bagian belakang. Bahkan di banyak negara Arab, tempat sholat perempuan ditempatkan di ruang terpisah, dan seringkali space nya hanya kecil saja. Bagi turis turis asing, pengalaman berkunjung ke Istiqlal bisa memberi wawasan baru betapa kehidupan umat Islam di Indonesia sangat terbuka, demokratis, juga memuliakan peran perempuan, jauh berbeda dari persepsi negatif tentang Islam yang banyak diberitakan di media.
Tapi jika Mesjid Istiqlal yang merupakan mesjid nasional saja menempatkan jemaah lelaki dan peremuan secara Equal / bersisian. kenapa di kebanyakan Mesjid di Indonesia, tempat sholat bagian lelaki dan perempuan pun masih dibuat depan- belakang ? Hmmm saya pun belum tau pasti kenapa... . ada yang bisa bantu jawab??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H