Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Toge Goreng dan Kisah Toleransi dan Perpaduan Lintas Budaya

10 Juni 2019   22:25 Diperbarui: 10 Juni 2019   22:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toge Goreng dan Kisah Toleransi dan Perpaduan Lintas Budaya....Tahukah Anda, Toge Goreng yg selama ini kita kenal sbg kuliner khas Bogor tnyata punya pengaruh dari budaya Cina dan Eropa (Italia). Kok bisa begitu?

Jadi Toge Goreng awalnya dikenal sebagai Mie Toge, adlh kreasi orang orang keturunan Tionghoa di Bogor (Buitenzorg) yg punya pergaulan luas dg orang orang Indo Eropa, yg suka menyantap Spagheti.

Lalu org org Tionghoa di Bogor itu kepikiran bikin sendiri spagheti versi mereka, menggunakan Mie yg merupakan salah satu bahan makanan utama kuliner Tionghoa

Lalu mereka menambahkan Tahu dan Toge yg jg merupakan bahan makanan umum mereka. Fyi, Toge sendiri yg dikenal pny khasiat kesehatan, dibawa dari daratan Cina menuju Nusantara saat ekspedisi Laksamana Cheng Ho yg dtg ke Nusantara utk misi perdagagangan sekaligus penyebaran agama Islam.

Selama pelayaran, para armada laut Cheng Ho byk mengkonsumsi Toge yg membuat mereka tahan banting di lautan (ini yg membedakan dg para armada laut dari penjelajah  Eropa, yg banyak meninggal di tengah pelayaran krn mudah terserang berbagai penyakit dan mayat2nya dibuang ke laut).

Dlm membuat "spagheti rasa lokal", Org Tionghoa asal Bogor tsb lalu menggunakan tomat utk menghasilkan saus yg mirip dg saus spagheti. Jadi bahan utama Mie Toge awalnya adlh Mie, Tahu, Toge, dan Tomat yg ke empat unsur utama itu adlh merupakan bahan2 utama dlm masakan Cina. Lalu Mie Toge mulai dijual oleh orang orang Tionghoa, dan memiliki asisten orang Sunda. Stlh pedagang Tionghoa tsb tdk lagi meneruskan usaha makanannya, para asistennya lah yg meneruskan menjual Mie Toge.

Namun krn harga Tomat saat itu masih tinggi, jd dipakailah Oncom  utk menghasilkan bumbu yg menggantikan saus Tomat. Belakangan digunakan Tauco utk membuat Mie Toge dan dikenal luas hingga kini sbg bahan utamanya (Mie Toge ini dahulu juga dikenal sbg Mie GeCo, singktan dari Mie Toge  Tauco) .

Nama Toge Goreng sendiri sbnrnya mulai dipopulerkan ketika Mie GeCo ini dbawa ke Jakarta, tepatnya oleh orang orang Betawi yg menamakan kuliner ini sbg Toge Goreng karena melihat cara masak Toge yg seolah spt digoreng. Saat ini, Toge Goreng mrpkan makanan yg byk dijumpai di Jakarta juga Bogor.

Namun saat ini sulit ditemui Toge Goreng dg cita rasa orisinal ketika dibuat oleh orang Tionghoa. Namun di Resto Kentjana di Jl Suryakentjana  Bogor yg dikenal sbg kawasan Pecinan, ada menu Toge Goreng yg masih disajikan dg saus Tomat (tanpa Tauco).

Menurut Pak Mardi sang pemilik Resto Kentjana, ia memang ingin melestarikan Toge Goreng citarasa kuliner peranakan Tionghoa yg diwariskan oleh para leluhurnya. Pak Mardi ini jg dikenal sbg Budayawan Tionghoa Bogor, krn itu ia menjalankan usaha restonya itu sbg cara utk melestarikan budaya.

Menurutnya, makanan adlh salah bentuk Toleransi dan Perpaduan antar budaya yang Nyaman, Ramah dan mudah diterima  oleh siapa saja. Dan memang Toge Goreng adlh perwujudan yg nyata dari wujud toleransi dan perpaduan lintas budaya yg menyenangkan dan mengenyangkan.   

dokpri
dokpri
#CeritaKuliner #JakartaFoodTraveler #FoodTourBo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun