Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sekilas "Ahok Legacy" pada Asian Games 2018

30 Agustus 2018   14:27 Diperbarui: 30 Agustus 2018   14:39 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proyek monumental  apa yang bisa kita kenang di masa depan sebagai warisan dari Asian Games 2018 ? 

Pembagunan GBK, Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi hingga Tugu Selamat Datang adalah beberapa warisan/ legacy yang masih bisa kita lihat dari Asian Games 1962. 

Suksesnya Pelaksanaan Asiian Games 2018 tentu berkat kerja sama semua pihak, dari pemerintah pusat di era SBY hingga Jokowi. 

Dan sejarah juga telah mencatat, juga ada peran besar sosok Ahok  dalam menyiapkan Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018. 

Di bulan April 2014, Vietnam yang sedianya menjadi tuan rumah Asian Games 2019 mengundurkan diri karena alasan krisis ekonomi.  Ahok yang saat itu mjd PLT Gubernur menggantikan Jokowi yg sedang cuti dalam masa kampanye utk Pilpres, melihat hal ini sebagai peluang dan mengajukan Jakarta sebagai Tuan Rumah Asian Games.  . 

Hal ini pun disambut baik oleh KONI Pusat dan Pemerintah Pusat saat itu yang juga melakukan banyak lobi.  Di bulan Oktober 2014, Indonesia pun resmi terpilih sbg Tuan Rumah Asian Games 2018, dengan berlangsung di dua kota Jakarta dan Palembang. 

Ahok sebagai Gubernur Jakarta saat itu menggantikan posisi Jokowi yang sudah resmi diangkat menjadi Presiden, merencanakan pembangunan berbagai proses infrastruktur dan transportasi, tentu dengan bekerjasama dan restu dari Pemerintah Pusat. 

Proyek MRT yang selama belasan tahun hanya sebagai wacana, dimulai. Begitupun Kereta cepat LRT juga dimulai. Puluhan bis bis TransJakarta buatan Eropa yg mewah didatangkan utk menggantikan bis TJ buatan Cina yg sering rusak. Stadion Velodrome dan Equistrian yang terbesar di Asia Tenggara mulai dibangun. Trotoar trotoar di berbagai jalan protokol mulai diperlebar. Semua demi menyambut persiapan Asian Games 2018 di Jakarta. 

Dan yang paling fenomenal adalah dibangunnya Jembatan  Simpang Susun Semanggi yang digagas Ahok yang menghabiskan biaya 200 Miliar tanpa menggunakan uang negara sama sekali karena  dibiayai oleh CSR swasta. Jembaan Simpang Susun Semanggi ini selesai tepat waktu hanya 2 tahun, dan bahkan bisa menyumbangkan kembali sisa uang 200 miliar kepada negara. 

Awalnya Proyek kereta cepat LRT juga sedianya dijadwalkan utk kelar sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Tapi ternyataa tidak bisa dikejar saat pemerintahan di Jakarta berubah pimpinan. Saya membayangkan, jika saja Ahok masih diberikan kesempatan sekali lagi memimpin Jakarta , mungkin proyek LRT sudah bisa kelar saat pelaksanaan Asian Games berlangsung.  Tapi jika tidak ada Asian Games 2018,  tidak akan pernah ada proyek MRT, LRT hingga Simpang Susun Semanggi yang monumental

Dari Asian Games 1962 , hingga hari ini kita masih bisa  menyaksikan jejak jejak "Soekarno Legacy" yang membangun proyek proyek monumental di Jakarta seperti Tugu Selamat Datang, Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi hingga Gelora Bung Karno yang sampai ini adalah stadion sepakbola terbesar di Asia TEnggara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun