Sayangnya paman A lupa tentang hari esok, masa di mana ia tak lagi punya penghasilan yang besar setiap bulannya. Sedangkan paman B meski terkesan pelit, sebenarnya ia tengah menerapkan pola hidup sederhana. "Bahwa hari ini juga untuk hari esok, bahwa hari esok harus dipersiapkan sejak dini."
Melihat keadaan berbeda yang dialami dua paman itu, saya makin sadar mengapa Abak selalu mengingatkan untuk rajin menanam selagi muda. Tanam padi tumbuh padi, tanam rumput tak akan pernah menjadi padi. Bahwa apa yang akan diterima di hari esok adalah cerminan apa yang diperjuangkan dan disiapkan di hari ini.
Pentingnya Perencanaan Sejak Dini
Saya tak bisa bayangkan bagaimana hari tua kami nantinya dengan anak-anak yang terus tumbuh bila tak dipersiapkan sejak dini. Mereka butuh biaya pendidikan, dan juga biaya menikah. Sebagai orang tua, tentu saja saya dan suami bertangung jawab mempersiapkan masa depan mereka dengan sebaiknya.
Beberapa waktu lalu, saat kami berkeliling mencarikan Kelompok Bermain untuk si sulung Bintang, saya dan suami sempat mampir ke beberapa TK dan PlayGroup. Selain menanyakan tentang program dan kurikulum setiap sekolah, tak lupa kami bertanya mengenai biaya masuk dan uang SPP yang harus dipersiapkan.
Betapa terkejutnya saya waktu itu karena ternyata biaya masuk dan uang pembangunan untuk Kelompok Bermain saja sudah butuh beberapa juta. Bagaimana bila nanti si bungsu Azizah juga sudah bersekolah? Bagaimana bila mereka naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi? Dan itu baru angka sekarang, bagaimana dengan biaya nanti setelah ada inflasi?
Bisa saya bayangkan kami akan kelimpungan mempersiapkan biaya pendidikan untuk mereka bila tak dipersiapkan sejak dini. Apalagi, ketika Bintang dan Azizah sudah mulai kuliah, usia saya dan suami juga makin bertambah. Belum lagi kami juga harus mempersiapkan dana kesehatan untuk memastikan kami bisa menikmati masa tua dengan tenang dan nyaman.
Saya pun kemudian mencoba mengkalkulasi, berapa sebenarnya biaya riil yang diperlukan untuk pendidikan anak-anak nanti. Untungnya, sekarang saya tak perlu repot mengali-ngali dan mengkalkulasi sendiri. Ada Financial Calculator dari Commonwealth Life yang membantu saya dalam menghitung biaya yang dibutuhkan kelak. Misalnya menghitung biaya pendidikan anak-anak.
Saya lalu memasukkan perkiraan biaya pendidikan yang dibutuhkan di setiap jenjang pendidikan. Angka ini juga sudah dengan mempertimbangkan inflasi dan kenaikan biaya hingga 15 persen setiap tahunnya dibanding biaya hari ini.Â
Bila dihitung uang sebanyak itu memang terlihat besar. Namun menurut saya, lebih baik mempersiapkan dari sekarang daripada susah di hari esok. Dengan merencanakan keuangan sejak dini, saya dan suami bisa menyimpan energi di hari tua. Bisa menikmati hidup dengan lebih tenang dan nyaman.