Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Di Indonesia sendiri warga negaranya diberikan hak sepenuhnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Terdapat 4 jenjang pendidikan yang terdiri dari, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi.Â
Pada usia jenjang Sekolah Dasar (SD) di kisaran umur 7-13 tahun. Di masa SD siswa baru mulai perkenalan dengan yang namanya ilmu pengetahuan, dari mulai bisanya baca dan menulis sampai nanti saat kelas 6 siswa akan lebih paham lagi mengenai pengetahuan luas lainnya serta bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
 Peran orang tua sangat penting dalam masa-masa perkembangan anak, tidak hanya orang tua peran guru pun penting dalam melatih perkembangan siswanya. Diharapkan orang tua maupun guru bisa mengontrol dan mengawasi anak agar tidak masuk dalam pergaulan yang tidak baik.
Di era globalisasi dan pesatnya teknologi saat ini, muncul kasus dimana usia anak-anak kisaran SD sudah mengenal percintaan atau yang biasa cinta usia segitu disebut "cinta monyet". Beredar di media sosial maupun secara langsung anak kecil banyak sudah cinta-cintaan sampai pacaran, dari yang mulai suka jalan bareng (main keluar), ada yang pegangan tangan, sampai panggilan mereka pun punya beragam panggilan khusus untuk pasangannya.Â
Hal tersebut sudah jelas salah, dalam agama pun membatasi pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Mereka menganggap pacaran itu suatu hal yang menyenangkan bisa mempunyai pacar, dan malah jadi ajang unjuk gigi kalau mereka laku jika sudah punya pacar.Â
Padahal hal tersebut sangat tidak baik bagi perkembangan sosial maupun perkembangan moral anak. Dan bisa juga mempengaruhi sekolah mereka, dari mulai menurunnya semangat belajar, nilainya menurun, presentasi akademik maupun non akademik yang turun drastis, dan lain sebagainya.Â
Dapat dilihat dari foto di atas yang mana anak sekecil itu sudah berani untuk merangkul teman perempuannya padahal itu suatu hal yang tidak di perbolehkan. Anak usia mereka sebenarnya lebih baik untuk bermain di alam., bisa dengan keluarganya atau juga bisa dengan temannya tanpa melakukan hal seperti itu. Dengan anak bermain di alam itu bisa membantu perkembangan motorik anak karena mendapat pengetahuan dengan cara bermain sambil belajar.
Maraknya kasus tersebut, bisa berpengaruh terhadap pendidikan anak. Jika sudah terpengaruh dengan lingkungan pertemanan yang tidak sehat akan susah untuk memperbaikinya. Tapi tenang saja, kita sebagai orang tua maupun guru harus terus membimbing anak kita untuk menjadi baik
Oleh karena itu, peran orang tua maupun guru itu sangatlah penting demi menjaga anak kita, generasi bangsa ini. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan orang tua untuk mencegah terjerumusnya anak ke suatu yang tidak baik: pertama, orang tua harus selalu mengawasi setiap anak bermain dengan teman-temannya. Kedua, memberikan nasihat mengenai apa saja yang tidak boleh dilakukan saat bermain dengan lawan jenis.Â
Ketiga, membatasi anak bermain handphone. Keempat, anak tidak di izinkan untuk membuat akun sosial media sebelum umur mereka 13 tahun. Sedangkan peran guru dalam konteks ini bisa seperti membimbing anak didiknya dalam pertemanannya, memberikan pengetahuan tentang batasan-batasan laki-laki dan perempuan, serta mengawasi tingkah laku anak di lingkungan sekolah.Â