Mohon tunggu...
Ira Dian
Ira Dian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menciptakan "Smart Packaging" dengan Nanoteknologi

3 Mei 2023   21:31 Diperbarui: 3 Mei 2023   21:52 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemasan merupakan komponen terpenting dalam menjaga kualitas makanan dan sebagai daya pikat produk.  Kemajuan teknologi mengubah fungsi kemasan yang awalnya sebagai wadah penyimpanan saja mulai meningkat yaitu untuk memperpanjang umur simpan, menjaga mutu pangan, dan mencegah berbagai macam kerusakan pangan. 

Meningkatnya fungsi kemasan memunculkan istilah "smart packaging" dengan memanfaatkan nanoteknologi. Nanoteknologi merupakan salah satu peluang dalam industri pangan terutama dalam menciptakan suatu inovasi untuk kemasan. Sejauh ini nanoteknologi telah dimanfaatkan oleh beberapa negara maju untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sebuah kemasan produk.

Di Indonesia telah dikembangkan berbagai inovasi kemasan, seperti kemasan alumunium foil untuk produk jahe merah bubuk yang digunakan oleh Kelompok Tani Wanita Srikandi di Dusun Pagerjurang, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 

Karakteristik ringan, atraktif, tidak berbau/berasa, inert terhadap sebagian besar makanan, serta menambah nilai jual produk menjadi kelebihan digunakannya kemasan  alumunium foil ini.  

Tiada gading yang tak retak, meskipun kemasan alumunium foil ini memiliki kelebihan, namun terdapat pula memiliki kekurangan. Pada karya Rina Ningtyas dengan judul Tren Teknologi Kemasan Pangan (2021) menjelaskan bahwa aluminium foil memiliki sifat tidak tahan lama secara mekanis dan mudah mengalami kebocoran apabila ditusuk. Hal ini  mempengaruhi kelembapan udara pada produk dan dapat membuat produk cepat membusuk ataupun menjamur.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah dikembangkan nanoteknologi. Cara kerja nanoteknologi ini adalah memodifikasi sifat-sifat atau karakteristik dari lembaran bahan kemasan alumunium foil dengan meningkatkan sifat barrier (mekanikal, kimia, dan mikrobia) dan meningkatkan kekuatan mekanis dan daya tahan terhadap panas. 

Menambahkan nanopartikel bertujuan meningkatkan beberapa sifat dari bahan kemasan yang ada seperti sifat mekanik, termal dan penghalang. Seperti coating atau laminasi aluminum dengan bahan polimer akan dapat meningkatkan ketahanannya pada kerusakan mekanis. Aluminium foil akan memiliki karakteristik yang stabil untuk kisaran suhu yang lebar. 

Selain itu aluminum juga akan memberikan sifat opaq atau tidak transparan, sehingga produk dapat terlindungi dari cahaya dan O2. Nanopartikel akan menjadi pembawa senyawa antibakteri yang kemudian di mobilisasi dalam matriks polimer dan dilapisi pada permukaan produk.

Selain dengan nanopartikel, kemasan berbahan aluminium dan lainnya saat ini telah dilengkapi dengan nanosensor  dan nano barcode. Nanosensor adalah sensor biologi, kimia, dan pembedahan yang digunakan untuk mencari informasi tentang partikel nano ke dunia makroskopik. 

Nanosensor pada kemasan berfungsi memberikan sinyal perubahan kandungan mikrobial dan biokimia yang terjadi pada bahan pangan dalam kemasan. Nanosensor yang  dikembangkan saat ini adalah electronic tongue yang dimanfaatkan untuk mendeteksi makanan dalam kemasan masih dalam kondisi yang baik atau busuk dengan menunjukkan perubahan warna pada kemasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun