TUBAN. Hal penting memang "Stay idul fitri 1442 at home". Mengingat pandemi masih belum usai. Lebih penting lagi jangan membiarkan kita hidup dalan kebosanan. Pilihannya adalah melakukan kegiatan hari raya di rumah saja dengan acara yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Kegiatan yang tidak membosankan.
Untuk tidak terjebak dalam kebosanan berkepanjangan menghadapi siklus dan jadwal acara yang begitu-begitu saja, memang harus pandai-pandai mengatur waktu dan variasi acaranya.
Salah satu cara alternatif yang juga dilakukan di lingkungan saya tinggal adalah dengan membuat acara bakti sosial atau acara amal online. Bertepatan dengan lebaran.
Acara yang disepakati adalah lelang alquran untuk anak-anak yatim dan duafa. Rupanya acara online ini disambut hangat oleh warga di sekitar tempat tinggal.
Prosedur lelang alquran, bisa diikuti siapa pun. Melalui jaringan online. Donatur yang ingin lebih banyak beramal, tinggal menentukan nilai lelang tertinggi. Walhasil dari kegiatan ini terkumpul berpuluh-puluh dus alquran dan sarung untuk yang membutuhkan.
Sasaran penerima lelang alqutan dan sarung sudah ditentukan sebelumnya. Yakni beberapa pesantren untuk anak yatim dan duafa di daerah. Lebih diutamakan ke pesantren-pesantren penghafal alquran. Assasement ke daerah yang dituju sudah dilakukan jauh hari. Sehingga seperti yang diharapkan, kegiatan ini bisa tepat sasaran.
Karena ini hanya cara alternatif, jadi tidak wajib sama persis untuk dilakukan. Yang jelas acara ini lebih fun dan mengasyikkan, pun ada nilai ibadahnya. Asal dilakukan dengan ikhlas. Langkah-langkahnya pun harus dilakukan bertahap dan terorganisir. Sejak beberapa hari sebelum hari raya, tim sudah harus dibentuk. Persiapan harus kompak dan matang hingga waktu pelaksanaan.
Dengan demikian, acara ini ampuh mengatasi kebosanan. Sebab melakukan kegiatan amal daring tidak sendirian. Tapi melibatkan banyak pihak di sekitar tempat tinggal. Bekerjasama tapi di rumah saja. Sendiri-sendiri tapi kerja bakti. Nah, gimana enaknya yang mengartikan saja wujud aksi virtual ini
Kebosanan yang berkepanjangan tidak bisa dianggap sepele. Bila tak terhindar, mengendap dengan masalah-masalah lain, bisa berujung stress. Apalagi menghadapi situasi pandemi yang sampai kapan selesainya pun masih tidak pasti. Orang banyak yang was-was dan khawatir. Tingkat stress makin tinggi.
Dikekang keadaan juga tidak nyaman. Seperti halnya aturan-aturan atau protokol yang harus ditaati untuk tetap di rumah saja, bisa Jadi kekangan bagi kita, manusia bebas. Supaya tidak stress dengan keadaan, kita harus pandai menyiasati.