Mohon tunggu...
Iradah haris
Iradah haris Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" 😍

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengatur Keuangan Selama Ramadhan 2021, Gunakan Jurus Tahun Lalu

18 April 2021   04:15 Diperbarui: 18 April 2021   05:14 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TUBAN. Berada di tengah pandemi menghidupkan alert kami terhadap bahaya. Mode bertahan hidup di situasi yang buruk sudah on sejak 2020. Termasuk dalam urusan mengatur keuangan selama Ramadhan 2021 ini pun kita masih menerapkan hal yang sama, mengencangkan ikat pinggang.

Karena jurusnya sama, mestinya system pertahanan ekonomi kami sudah tinggal setel saja serupa tahun sebelumnya. Kondisi pekerjaan dan bisnis Pak Su masih tak menentu, kami masih harus mengatur kebutuhan dan biaya hidup sesuai penghasilan. Intinya saya dan Pak Su sepakat untuk lebih realistis menghadapi keadaan. 

Sejak memasuki masa pandemi setahun lalu, bahwa memang ya, perekonomian keluarga mulai terdampak. Penghasilan sedikit banyak mengalami penurunan. Karena lockdown dan work from home. Tidak ada transportasi, tidak ada makanan di luar. Apalagi  hiburan. 

Saya rasa banyak keluarga mengalami hal serupa. Tidak hanya keluarga dan rumah tangga saya. Jadi penting untuk berbagi tips dan trik yang saya lakukan hingga Ramadhan sekarang. 

Hal yang utama adalah kami gunakan standar prioritas untuk segala urusan terkait keuangan. Tag linenya "prioritaskan yang penting dan yang penting prioritas". Yah, semua pengeluaran harus berdasar prioritas supaya tidak ada pengeluaran sia-sia. Yang penting-penting saja didahulukan. Supaya keuangan rumah tangga tidak "bocor halus". Kondisi ini bisa merugikan. Karena kita tidak sadar telah melakukan penghamburan dana. 

Tipsnya, untuk menghemat kebutuhan harian, saya hanya belanja sekali waktu saja dalam jumlah banyak. Keuntungannya lebih ekonomis dan menghemat dana.

Kedua, sebisa mungkin kami tinggalkan hal yang tidak masuk kebutuhan primer. Kebutuhan tetap berbiaya tingga seperti berlangganan tv kabel. Untuk kebutuhan kuota internet sehari2 dan untuk anak-anak sekolah daring, kami putuskan beli paketan.

Ketiga berikutnya, terkait iklan dan diskon yang bertebaran selama Ramadhan. Sebisanya saya manfaatkan untuk kebutuhan penting dan mendesak saja. Jadi, selama Ramadhan ini bukan urusan ibadah saja yang harus dijaga. Iman kita menghadapi Rayuan pulau kelapa, eh rayuan diskon juga harus dijaga supaya tidak mudah tergoda.

Tips kecil, saya usahakan selalu berpikir ulang dan membuat list belanjaan. Screening lagi daftar belanja yang masuk. Disiplin menyesuaikan bajet dengan anggaran sesuai kebutuhan adalah pertahanan saya dari serbuan tawaran diskon yang menggiurkan baik daring maupun luring. 

Sederhana namun ampuh bagi saya. Lumayan mampu meredam sifat impulsif saat belanja. Saya jadi terlatih memilih belanjaan sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan. Kebutuhan itu memberi nilai dan manfaat. Sedang keinginan, kenikmatan sesaat yang belum tentu berguna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun