TUBAN. Menyiapkan menu buka puasa dan harus menyesuaikan selera orang serumah, bukan perkara mudah. Untungnya hari ini semua menu hanya untuk anak2. Jadi pilihannya saya pasrahkan saja. Untuk proses kerjanya sedikit banyak melibatkan mereka. Sambil belajar mamaknai ibadah sunnah bulan Ramadhan dan banyak hal lainnya.
Hari ini sampai besok, Pak Su ada urusan ke luar kota. Berangkat subuh tadi. Jadi cukup me-list request menu bukanya anak2 saja. Ramadhan tahun ini ada 2 anak yang masih belajar puasa. Si kelas 1 sudah puasa sehari. Alhamdulillah penuh. Si 5 tahun, baru mulai puasa bedug. Bedug dzuhur buka. Sambung puasa sampai bedug maghrib.
Mau masak apa hari ini? Terserah anak2. Pokoknya ini hari khusus mereka. Saya sudah duga sebelumnya, pasti mereka akan minta gorengan sosis. Dan gorengan2 lain yang stok bahannya bisa mereka cek sendiri di kulkas.
Okelah! Nyonya besar hanya mendampingi saja. Sosis boleh. Sayur tetep wajib ada. Disetujui, menu takjil pilihannya churros dan roti bakar bandung. Sisa bahan roti john kemarin masih satu. Hndak dibuat roti bakar bandung dengan isian krim susu dan keju.
Mengenai roti hari ini, sebenernya adalah roti bakar yang tak pernah betul2 dibakar. Terserah bagaimana yang mengartikan. Tapi dimana pun tempat jualan roti bakar bandung tidak pernah saya jumpai alat pembakarnya. Yang ada hanya wajan penggoreng. Nha! ini fenomena kuliner yang sedikit membingungkan. Yang bener roti bakar apa roti goreng?!? Sudah terlanjur famous pula dengan sebutan roti bakar bandung.
Dari bandung kita menuju Spanyol. Dari sana asal churros. Donat spanyol yang cara makannya dicelup coklat leleh. Saya biasa menyebutnya sus goreng. Karena resepnya persis kulit soes. Beda proses pematangan dan bentuk kuenya. Soes dispuit bentuk bulat tinggi kemudian dioven. Churos digoreng dan dispuit panjang2. Anak saya suka churros hanya dengan taburan gula donat saja. Simple.
Sayurnya "oseng telor saus tomat" saya masukkan list untuk melengkapi gorengan sosis pilihan anak2. Nama masakan ini sebetulnya hanya saya translate dari menu aslinya "Cho dn fnqi jing". Favorit anak2. Karena tekstur telurnya lembut dalam tumisan tomat yang rasanya asam manis.
Dari namanya, tumis tomat ini jelas oriental sekali. Memang itu masakan china. Kebetulan saja anak2 saya suka. Lagi pun penyajiannya cepat dan praktis. Hanya butuh bawang putih geprek cincang, tomat segar, gula, garam dan telor. Cara memasaknya saja yang perlu diperhatikan betul2 triknya.
Api benar2 panas. Tumis bawang putih cincang dalam 3 sendok makan minyak panas. Jangan terlalu lama karena bawang rawan gosong. Masukkan tomat yang sudah dicuci dan dipotong dadu besar. Tambah sedikit air. Biarkan sampai tomat lembek.
Kemudian bubuhkan garam dan gula secukupnya. Tambahkan saos tomat, optional. Koreksi rasa. Jika sudah pas, masukkan telor yang telah dikocok terlebih dahulu. Aduk telor 1-2 kali saja. Matikan api sebelum telor masak. Tutup rapat beberapa menit telor akan matang sempurna dan lembut rasanya. Sajikan!