Mohon tunggu...
Ira Yuni Astuti
Ira Yuni Astuti Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMKN 37 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejarah Pribadi

5 Agustus 2020   20:28 Diperbarui: 5 Agustus 2020   22:19 8413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama saya Ira Yuni Astuti yang biasanya dipanggil Ira. Saya lahir di Demak 8 Desember 2002. Saya anak ketiga dari 4 bersaudara yaitu kakak dan adik perempuan saya.

Pada 2009 saya masuk sekolah dasar, saya tidak TK/ PAUD karena waktu itu saya takut sekali yang namanya sekolah karena saya takut ditinggal sama mama

Kelas 1- 2 saya adalah murid yang paling bodoh belum bisa membaca, kalau saya tidak bisa melakukan itu saya hanya bisa menangis melihat teman saya pintar membaca tapi saya tidak putus asa teman- teman dan guru saya selalu semangatin saya dan mengajarkan saya sampai saya bisa dan ayah saya yang selalu tiap hari ia pulang kerja selalu sempatkan membantu saya belajar apapun itu dari menulis, membaca, dan menghitung

Kelas 3 saya sudah mulai memahami pelajaran disekolah tetapi waktu itu saya harus keluar masuk rumah sakit karena saya selalu mimisan jadi harus rutin kontrol ke rumah sakit

Dan kelas 4-6 saya berkerja keras untuk belajar mengejar pelajaran yang sempat tertinggal dan Alhamdulillah selama itu saya selalu masuk dalam 10 besar disekolah 

Dan saya selalu termasuk murid- murid yang bisa dibilang pintar dan dapat ditanggung jawab untuk membantu teman- teman saya  yang kesulitan dalam pelajaran

Pada 2015 saya masuk SMP negeri yang lumayan Deket dari rumah saya jadi saya tiap pagi berjalan kaki untuk kesekolah karena waktu itu belum ada angkot tetapi sejak saya lulus sekolah sudah disediakan angkot gratis Dengan menggunakan kartu 

Kelas 8 adalah masa- masa SMP yang menyenangkan menurut saya karena saya dapat teman- teman yang enak dan asik, banyak sekali cerita suka dan duka saya alami waktu kelas 8, dukanya adalah waktu itu orang tua saya tidak bekerja dan saya dapat tugas untuk membeli bahan untuk pelajaran busana tapi orang tua saya tidak punya uang, saya berbohong kepada guru saya karena saya lupa membeli bahan itu dan saya dihukum dan mendapatkan nilai jelek

Dan naik kelas 9 saya masuk kelas terfavorit yang dikumpulkan orang-orang pintar awalnya saya minder tapi saya tidak pantang menyerah saya yakin bisa luluh dengan nilai yang terbaik

Alhamdulillah saya masuk 10 besar dalam Ujian sekolah meskipun nilai UN saya kurang memuaskan dan saya mencoba Mao SMK yang dekat rumah saya tidak keterima semua dan akhirnya saya mendaftarkan diri di SMKN 37 Jakarta alhamdulillah keterima dengan jurusan Tata Boga, selama sekolah di SMKN 37 Jakarta saya dapat wawasan baru dan teman- teman baru 

Dan saya bersahabat dengan teman saya yang namanya isra dia salah satu orang yang selalu ada disaat saya sedih maupun senang pokoknya dia paling the best deh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun