Mohon tunggu...
Ira Ardila
Ira Ardila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel ini saya buat untuk berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan menuangkan rasa dalam kata. ingin menggunakan tinta yang sudah Allah sediakan untuk menulis ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya. Saya bukan pengingat yang baik, maka setiap kata yang ditulis adalah alarm terbaik untuk saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenyataan Tidak Sesuai Harapan: Problematika Pendidikan di Daerah Pedalaman

29 Desember 2022   23:43 Diperbarui: 29 Desember 2022   23:51 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SDN Kutakarang 3 Filial adalah satu dari banyaknya sekolah yang ada di pedalaman Indonesia, tepatnya di Kampung Pamatang Laja, Desa Kutakarang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. 

Merupakan salah satu tempat yang saya singgahi selama 30 hari penuh. Tempat yang tidak terlalu jauh dari ibu kota namun dihadapkan dengan prolematika pendidikan yang cukup serius bagi saya sebagai mahasiswa yang melihatnya.

Problematika yang dihadapi sekolah di pedalaman khususnya SDN Kutakarang 3 Filial yaitu:

  • Sarana dan prasarana yang tidak memadai

Menurut KBBI sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tentu sarana yang harus ada di sekolah yaitu buku materi, alat tulis, alat peraga, alat praktikum, alat olahraga, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha pembangunan proyek). 

Dalam hal ini adalah prasarana penunjang utama terselenggaranya proses pendidikan dengan baik. Misalnya gedung sekolah, ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, toilet, dll. Namun di SDN Kutakarang 3 Filial sarana tersebut belum memadai, misalnya:

  • Media belajar

Media belajar seperti buku materi yang sudah tidak layak, sudah bolong karena dimakan rayap, berdebu, dan buku dengan tahun terbit yang sudah lama, ditambah tempat menyimpan buku yang kurang aman dari kondisi alam yang akan mempengaruhi kondisi buku.

  • Alat-alat pendukung pembelajaran

Di sana tidak ada alat peraga pembelajaran maupun alat praktikum, ada alat olahraga, namun dengan kondisi kurang baik karena tidak ada ruang olahraga untuk menyimpan alat-alat olahraga dengan aman. Ketika akan ujian AKM, siswa dan siswi harus berpindah posisi terlabih dahulu ke sekolah induk. Jarak antara sekolah induk dan filial tentu tidak dekat, apalagi dengan kondisi jalan yang tidak baik. Kursi dan meja sangat terbatas jumlahnya sehingga seringkali dalam proses pembelajaran terpaksa duduk di tanah yang berdebu.

  • Ruang Kelas

Ruang kelas di sana jumlahnya sangat terbatas, hanya ada 3 ruang untuk SD dengan sistem belajar digabung dengan kelas lain, misal kelas 1 digabung dengan kelas 2, dsb. Di sana terdapat sekolah MTS yang juga satu gedung dengan SD. Satu ruang kelas di gunakan untuk MTS dengan sistem belajar menggabungkan kelas 7, 8, dan 9. Di ruang kelas pun tidak terdapat kaca jendela dan pintu, lantai masih tanah yang berdebu dan tidak ada alat penerang.

  • Ruang guru

Ruang guru sekaligus perpustakaan yang digunakan untuk menyimpan buku sudah tidak layak di gunakan. Dengan sarana dan prasarana yang tidak memadai tentu akan mempengaruhi proses belajar, siswa merasa tidak nyaman dan materi tidak tersampaikan dengan baik.

  • Jalan

Prasarana selanjutnya jalan, jalan sangat berpengaruh untuk melakukan mobilitas atau pergerakan dalam berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Kampung Pamatang Laja, Desa Kutakarang memiliki kondisi jalan sangat buruk, belum pernah sekali pun dibangunkan jalan, jalan di sana masih jalan setapak tanah merah, sehingga ketika musim hujan sangat menggaggu pergerakan masyarakat khususnya siswa yang akan pergi ke sekolah, kaki akan amblas masuk ke tanah jika tetap ingin melewati jalan tersebut, sehingga jika musim hujan siswa tidak mau bersekolah karena kondisi jalan yang membahayakan, belum lagi dengan siswa yang rumahnya di pesisir pantai yang jarak dari rumah ke sekolah sekitar 2 KM, harus melewati  hutan dan melewati jalan menanjak, menurun, dan berlumpur yang sangat membahayakan siswa.

  • Tidak ada toilet sekolah

Toilet merupakan prasarana yang sangat dibutuhkan manusia dalam hidupnya. Terebih untuk siswa yang berkegiatan di sekolah, seharusnya disediakan toilet untuk memenuhi kebutuhan siswa selama berkegiatan di sekolah jika toilet tidak ada maka tentu kegiatan belajar akan terganggu. Keprihatinan saya karena tidak ada toilet di sekolah, siswa harus mencari-cari tempat yang aman dan dekat dengan sumber air jika ingin buang air kecil.

  • Tenaga Pendidik Honorer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun