Mohon tunggu...
Ira Oemar
Ira Oemar Mohon Tunggu... lainnya -

Live your life in such a way so that you will never been afraid of tomorrow nor ashamed of yesterday.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Suramadu Saat Menunggu Munculnya Sang Mentari

2 Mei 2012   13:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_178747" align="aligncenter" width="576" caption="Bentang Jembatan Suramadu (foto koleksi pribadi)"][/caption]

Jembatan Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa dari sisi Surabaya dengan pulau Madura dari sisi Bangkalan, sampai saat ini jadi jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. 3 jenis jembatan itu adalah jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge) dan jembatan utama (main bridge). Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri darimain bridge dan approach bridge. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan.

Sejak awal mula diresmikan pemakaiannya untuk umum pada 10 Juni 2009, Jembatan Surabaya – Madura atau yang lebih dikenal dengan nama jembatan Suramadu lebih ngetop jadi lokasi jeprat-jepret alias mengambil gambar dari tengah jembatan. Meski sebenarnya aktivitas ini sangat dilarang dan kalau ketahuan polisi pasti diusir, tapi warga pemakai jalan tak kapok-kapoknya mencoba peruntungan bisa berpose di tengah jembatan.

[caption id="attachment_178748" align="aligncenter" width="576" caption="Jembatan Suramadu dipotret dari sisi Surabaya (foto koleksi pribadi)"]

13359634781639240378
13359634781639240378
[/caption]

Kalau pengendara mobil, tentu harus menepi lebih dulu, baru bisa mejeng di sisi jembatan. Padahal, sepanjang jembatan semuanya adalah jalur untuk laju kendaraan, sama sekali tak tersedia lajur untuk memarkir kendaraan. Dengan kata lain, mobil yang berhenti sementara pengemudi dan penumpangnya asyik berfoto ria, pastilah mengganggu kelancaran lalu lintas yang melalui jembatan. Sepanjang bulan Ramadhan pada masa-masa awal peresmiannya, jembatan Suramadu banyak dipakai jadi tempat pelesir sambil menunggu saat tibanya adzan Maghrib. Saat musim mudik lebaran, warga Jawa Timur yang pulang kampung banyak yang menyempatkan diri berfoto sejenak di Suramadu, meski mereka tak ada keperluan pergi ke pulau Madura.

Saya sendiri, lebih memilih jalan-jalan ke Suramadu saat euphoria sudah berakhir. Niatnya memang bukan semata untuk berfoto ria di jembatan Suramadu, tapi ingin hunting moment beautiful sunrise saat fajar menyingsing di sudut pantai Kenjeran yang berada di samping titik awal jalan layang Suramadu. Janjian dengan teman, kami memilih hari Minggu ba’da Subuh. Sebelum adzan Subuh berkumandang, saya sudah rapi, tinggal menunggu waktu sholat. Usai sholat, teman saya menjemput dan kami pun berangkat berboncengan. Kami memang berniat melintasi jembatan Suramadu naik motor, jadi saat jeprat-jepret tak perlu mengganggu lalin. Cukup memelankan laju motor, sebab hari Minggu pagi-pagi begini lalu lalang kendaraan tak sepadat hari kerja.

[caption id="attachment_178749" align="aligncenter" width="576" caption="Beautiful sunrise, lokasi di Pantai Kenjeran (foto koleksi pribadi)"]

13359635461308672931
13359635461308672931
[/caption]

Sekitar jam 5-an saya sudah tiba di pantai Kenjeran, rupanya para penyuka fotografi sudah memenuhi beberapa lokasi yang dianggap bagus untuk mengambil gambar Saya rada minder juga, maklum camera saya Cuma camdig saku biasa sementara para fotografer itu pakai foto yang canggih-canggih lengkap dengan peralatan dan tripodnya. Ada juga bule-bule yang ikutan nongkrongin munculnya mentari. Tapi ya cuek sajalah, yang penting jeprat jepret. Sebagian jepretan saya pakai mode hitam putih dan sephia.

Tadi siang, sewaktu pergi bareng dan makan siang bersama Kompasianer Mbak Mira, dia cerita soal tantangan foto hitam putih di Kompasiana. Tiba-toiba saya ingat sejumlah jepretan saya sewaktu masih tinggal di Surabaya dan sering menghabiskan weekend untuk hunting foto outdoor. Saya pikir, bagus juga kalo foto-foto itu saya share di Kompasiana. Sayangnya, hanya sebagian dari foto sunrise di pantai Kenjeran yang hitam putih, sebagiannya berwarna. Begitupun foto jembatan Suramadu, yang hitam putih hanya foto yang diambil dari sisi Surabaya, sebelum kami naik ke jembatan. Sedangkan foto-foto yang saya ambil dari atas jembatan sambil duduk di jok motor yang sedang melaju, semuanya saya ambil dalam mode berwarna. Nah, inilah sebgaian foto hitam putih itu. Semoga cukup enak untuk dilihat, maklum bukan tukang foto profesional.

[caption id="attachment_178751" align="aligncenter" width="576" caption="Saat sang surya mulai mengintip (foto koleksi pribadi)"]

13359637371532850018
13359637371532850018
[/caption] [caption id="attachment_178753" align="aligncenter" width="480" caption="Perahu nelayan terombang ambing sendiri (foto hasil jepretan teman dengan mode Sephia)"]
1335963824136154457
1335963824136154457
[/caption]

[caption id="attachment_178755" align="aligncenter" width="360" caption="Kala mentari sinarnya mulai utuh, bayangan keemasan berkilau di laut (foto hasil jepretan teman)"]

13359639171679902934
13359639171679902934
[/caption]

Referensi :

Wikipedia

Kumpulan tulisan dengan foto B/W ada di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun