[caption id="attachment_188726" align="aligncenter" width="491" caption="Lokasi : Gading Timur Square, Perumahan Mutiara Gading Timur (foto-foto koleksi pribadi)"] [/caption]
Mendengar kata "fashion" yang terbayang di benak saya adalah bentangan catwalk, panggung yang megah, penonton yang semuanya dari kalangan selebritis dan kaum sosialita serta pengamat mode, lenggang lenggok para peragawati dengan senyum angkuhnya dan.., adi busana berharga mahal besutan desainer ternama. Mungkin perspektif yang ada di benak saya itu dipengaruhi apa yang sering saya lihat di majalah wanita Femina dan sejenisnya. Bahkan film "The Devil Wears Prada" pun seolah mengukuhkan imaji "perfect" tentang dunia fashion, yang diperankan denga sangat apik oleh Meryll Streep.
Tapi ternyata fashion tidaklah se-kaku itu dan tidak pula berstandar pada nilai nominal tertentu yang hanya dinikmati kelas masyarakat berpunya saja. Ketika suatu ragam model busana dirilis oleh seorang perancang ternama, lalu banyak dijumpai di butik-butik mahal di mall atau diproduksi secara massal oleh brand terkenal, maka bisa dipastikan dalam tempo tak lama trend mode busana serupa, motif dan corak yang sama, akan menjamur pula di toko-toko baju dan pasar grosir di berbagai kota. Apalagi menjelang lebaran, moment yang oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dianggap saat "wajib" berbelanja baju baru.
[caption id="attachment_188727" align="aligncenter" width="262" caption="Model dan gayanya tak kalah dengan baju pajangan di mall"]
[caption id="attachment_188728" align="aligncenter" width="175" caption="Gaya minimalis tapi keren meski bahannya dari kaos sederhana"]
Sabtu kemarin saya ke Bekasi, menginap di rumah adik saya di komplek perumahan Mutiara Gading Timur (MGT), Bekasi Timur. MGT punya satu lahan yang cukup luas, yang semula peruntukannya untuk fasos-fasum, berupa taman bermain anak-anak dan tempat rekreasi keluarga. Hampir 5 tahun lalu saat adik saya baru pindah ke sana, keberadaan taman bermain anak itu tidaklah terlalu ramai. Setiap weekend pagi, banyak penjual makanan mangkal dan sore harinya disulap jadi semacam pasar serba ada dadakan. Lama-kelamaan jumlah pedagang yang membuka lapak di tempat itu makin membludak. Sekitar setahun lalu, areal taman bermain itu benar-benar sudah diubah menjadi pasar malam semi permanen yang buka di hari Sabtu dan Minggu.
[caption id="attachment_188729" align="aligncenter" width="313" caption="Aneka busana muslimah dewasa yang dijual di pasar malam MGT"]
[caption id="attachment_188731" align="aligncenter" width="442" caption="Pakaian anak-anak di pasar malam, tak kalah meriah model dan warnanya"]
Kini, keberadaan penjual pakaian dan berbagai pelengkapnya, bukan saja hanya ada di malam hari saja, pagi hari pun jumlah lapak "fashion" ini tak kalah banyak. Dilihat dari ragam model pakaian yang dijual, tak kalah menarik dan "rame" dengan model baju keluaran butik. Kaftan ala Syahrini yang bertabur manik, batu-batuan, payet, juga ada, hanya saja asesorisnya dimodifikasi, disesuaikan dengan harga agar terjangkau. Warna dan motif kainnya pun mengikuti trend yang ada. Soal bahan dan jahitan?! Ya tentu saja beda. Ada harga ada rupa, ada harga ada mutu. Bahannya terkadang kasar, tipis, tak menyerap keringat. Jahitannya pun kodian. Tapi bagi yang ingin tampil menawan dengan kocek pas-pasan, tentu hal itu tak jadi soal.
[caption id="attachment_188732" align="aligncenter" width="274" caption="Kaftan a la Syahrini"]
[caption id="attachment_188733" align="aligncenter" width="216" caption="Yang model elegan untuk pesta malam pun ada"]
[caption id="attachment_188734" align="aligncenter" width="257" caption="Ragam corak warnanya juga komplit"]
[caption id="attachment_188735" align="aligncenter" width="221" caption="Yang simple n chic pun tersedia di sini"]
[caption id="attachment_188736" align="aligncenter" width="213" caption="Aneka kaos dengan warna ngejreng"]
[caption id="attachment_188737" align="aligncenter" width="461" caption="Colourfull"]
Bukan hanya sepatu, tas yang melengkapi penampilan wanita pun tersedia di pasar dadakan ini. Coba lihat foto-foto yang saya unggah. Anda bisa temukan aneka model "branded bags" bisa anda temui. Saya yang tak paham merk tas-tas ternama, cuma merasa familier dengan Louis Vuitton. Tas-tas yang dipajang di atas tanah hanya dialasi terpal plastik ini dibandrol dengan harga sama : Rp. 50.000,-. Lengkap dengan lilitan secarik scarf di tali/pegangan tas. Motif scarf-nya pun mirip dengan aslinya. Sedangkan tas casual dijual dengan harag rata Rp. 35.000,-