Mohon tunggu...
Iraa
Iraa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Keep Humble and Have Fun.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bankers Itu Sulit?

12 Desember 2023   06:11 Diperbarui: 12 Desember 2023   06:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 20 dan 21 November 2023, Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan pelatihan bagi mahasiswa/mahasiswi semester 5 di Ruang Auditorium. Acara ini dibawakan oleh Bank Muamalat yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia. Selama pelatihan, mahasiswa sangat antusias terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber.

Peserta diajarkan berbagai topik penting dan menarik, termasuk produk-produk syariah dan implementasi akad-akad syariah dalam perbankan. Materi tersebut memberikan wawasan mendalam mengenai produk dan akad yang digunakan dalam industri perbankan Syariah. Sebagai contoh, ketika nasabah ingin membeli rumah, mereka dapat memilih antara produk pembiayaan dengan akad murabahah atau mudharabah. Kedua produk tersebut memiliki perbedaan dalam pengimplementasiannya.

Lalu, apa perbedaan dari kedua produk tersebut?

Produk pembiayaan dengan akad murabahah yaitu bank syariah terlebih dahulu membeli rumah yang diinginkan oleh nasabah, lalu menjualnya kepada nasabah dengan keuntungan, angsuran, dan jangka waktu yang disepakati. Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai perantara untuk membeli rumah sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Sedangkan, produk pembiayaan dengan akad mudharabah melibatkan kerjasama antara bank syariah dan nasabah dalam membeli rumah. Rumah tersebut kemudian disewakan, dan keuntungan dari sewa dibagi antara bank syariah dan nasabah sesuai dengan presentase kepemilikan modal masing-masing. Jika nasabah ingin memiliki rumah sepenuhnya, nasabah dapat meningkatkan modal dengan melakukan angsuran kepada bank, sehingga kepemilikan modal bank pada rumah tersebut sudah tidak ada lagi.

Materi kedua membahas keterampilan public speaking, pada materi ini mengajarkan kita bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, terutama dalam konteks industri perbankan. Selama pelatihan, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk praktik public speaking dan mengikuti ice breaking yang diberikan oleh narasumber.

Materi lain yang diberikan yaitu grooming, pada materi ini, narasumber mengajarkan peserta tentang bagaimana cara berpenampilan yang rapi dan menarik yang sesuai dengan standar industri perbankan. Kemudian diajarkan etika dalam bertemu orang lain atau nasabah. Standar penampilan pada laki-laki, yaitu wangi, rambut pendek dan rapi, memakai pakaian yang rapi, memakai kaos kaki berwarna gelap, dan memakai sepatu pantofel. Sedangkan, untuk standar penampilan wanita, yaitu wangi, memakai pakaian yang rapi, memakai make up yang tidak berlebihan, tidak memakai terlalu banyak aksesoris, dan memakai heels. Selain penampilan, etika dalam industri perbankan juga sangat penting. Kita harus tetap senyum, sabar, dan berkomunikasi dengan nasabah menggunakan tutur kata yang baik dan sopan. 

Tentu saja, pelatihan ini memberikan wawasan yang berharga dan perspektif yang lebih luas mengenai industri perbankan syariah.

Lalu, apakah menjadi seorang banker itu sulit? 

Menurut saya, mungkin tidak sulit jika ada niat dan komitmen untuk belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun