Masa remaja adalah masa dimana seorang anak mulai mencari jati dirinya, mulai penasaran dan ingin mencoba-coba segala sesuatu yang ada disekitarnya untuk memuaskan hasrat ingin tahunya mengenai kehidupan diluar.
Orang tua terkadang terlalu khawatir dengan hal tersebut, dan menurut saya itu wajar karena pada masa ini anak-remaja- memiliki keinginan yang meggebu-gebu dan terkadang terlalu meluap-luap untuk melakukan sesuatu melampaui batasan dirinya tanpa mau memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Mereka bahkan cenderung mempercayai dan mengikuti teman-temannya dibandingkan dengan apa yang diminta dan dikatakan oleh orang tua, sikap ini yang membuat orang tua terlampau khawatir dan melebih-lebihkannya sehingga anak malah terlalu dibatasi untuk melakukan segala sesuatu.Â
Benar dan memang harus orang tua merasa khawatir terhadap apa yang dilakukan oleh si anak di luar lingkaran keluarganya, tapi bukan berarti orang tua harus terlalu mengekang bahkan terkesan mengikat anak dengan segala aturan-aturan yang orang tua berikan, hal itu bisa berdampak negative bagi anak lho.
Sifat remaja yang memang pada masa itu sangat penasaran terhadap segala sesuatu dan ingin mencoba-coba, ditambah lagi dorongan kuat dari teman-temannya malah bisa jadi membuat si anak berinisiatif untuk berbohong saja didepan orang tua. Alhasil orang tua malah lebih jauh dan tidak bisa mengawasi pergaulan anak lebih dalam lagi
Maka dari itu sebagai orang tua, anda harus lebih cerdik- kesannya licik ya, tapi memang harus begitu- dari si anak dengan cara yang lebih mudah diterima dan dilakukan oleh anak. :
- Buat remaja merasa nyaman terhadap dirinya sendiri, dan mampu menerima keadaan fisiknya. Hal ini sangat penting bagi remaja, apalagi pada masa ini, masa dimana seorang anak sangat peduli dengan gaya, bentuk dan apapun yang ada pada dirinya, banyak sekali anak yang merasa tidak percaya diri pada dirinya sendiri dan karena itu mereka cenderung tidak menghargai dirinya sendiri dan merasa minder untuk bergaul dengan orang-orang yag berada disekitarnya, sebagai orang tua, yakinkan mereka bahwa diri mereka itu sangat berharga dan tanamkan kepada anak rasa untuk selalu bersyukur terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, termasuk keadaan fisiknya.
- Buat remaja mampu dan memahami masalah seks dewasa, dan apa yang harus mereka lakukan jika berhadapan dengan masalah yang meyangkut hal tersebut. Tak bisa dipungkiri, kita hidup di jaman dimana segala sesuatu bisa diakses dan didapatkan dengan cepat, jika tidak pintar-pintar menyaring apa yang kita pelajari atau kita lihat, maka kita berpotensi merasakan dampak negative dari hal-hal tersebut. Terlebih anak remaja, yang memang dasarnya memiliki rasa ingin tahu, penasaran, dan ingin coba-coba yang sangat besar, jelas sekali mereka bisa saja termasuk salah satu yang bisa jadi ikut terjerumus, semoga tidak ya. Disini kelekatan orang tua dan anak itu sangat penting, sebelumnya pernah saya jelaskan di artikel sebelum ini, bahwa memang penting sekali seorang anak sejak kecil sudah diberikan pendidikan tentag seks dan sebagainya. Jadi orang tua tinggal mengukuhkan apa yang sudah diajarkan sebelumnya terhadap anak. Kedekatan anak dan orang tua disini juga sangat penting, jadi anak akan terbuka terhadap orang tua akan segala sesuatu yang dia hadapi atau rasakan.
- Buat anak menjadi mampu untuk membina hubungan dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. Kembali ke poin pertama, dimana anak dididik agar bisa menghargai apapun yang ada didalam dirinya, menghargai dirinya sendiri, dan anak akan bisa menghargai orang lain termasuk hubungan-hubungan dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. Dorong anak agar mau brsosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan banyak bergaul dengan  banyak orang juga.
- Mencapai kemandirian emosional, kemandirian emosional disini maksudnya adalah anak bisa memahami dan mengontrol emosinya, senang, sedih, terharu, marah, mereka mengekspresikannya dengan tidak berlebihan dan terkendali. Peran orang tua juga disini juga sangat pentig, kedekatan orang tua dengan anak sangat penting karena berpengaruh besar terhadap pengendalian emosi dari si anak
Pola asuh yang diterapkan oleh orangtua juga sangat berpengaruh terhadap anak, pada masa ini, pola asuh yag cocok untuk anak adalah pola asuh demokratis, karena anak memiliki hak dan butuh kesempatan untuk bisa mengeluarkan dan mengekspresikan dirinya, tapi juga perlu dikontrol oleh orang tua.Â
Maka dari itu, orang tua perlu memberikan anak kesempatan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya, serta mengarahkan anak untuk melakukan atau memilih jalan mana yang baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H