Mohon tunggu...
Ira Prastiwi
Ira Prastiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Hobi saya membaca buku dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Ice Breaking dalam Kegiatan Belajar Mengajar

3 Desember 2023   21:36 Diperbarui: 3 Desember 2023   21:41 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          "Ice breaking" merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "pecahan es." Secara umum, dalam konteks sosial atau kelompok, istilah ini merujuk pada kegiatan atau teknik yang digunakan untuk meredakan ketegangan atau kekakuan awal dan menciptakan suasana yang lebih santai dan terbuka di antara orang-orang yang terlibat.

         Dalam bahasa Indonesia, "ice breaking" sering kali diartikan sebagai "pemanasan" atau "pembukaan." Aktivitas ini biasanya dilakukan di awal pertemuan, pelatihan, atau acara sosial untuk memecah ketegangan awal dan membantu peserta agar lebih nyaman berinteraksi satu sama lain. Ice breaking dapat berupa permainan, pertanyaan, atau aktivitas kelompok yang dirancang untuk merangsang interaksi positif di antara peserta.

         Ice breaking juga memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman, membangun hubungan antara peserta didik, dan memotivasi mereka untuk belajar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ice breaking penting dalam pembelajaran:

  1. Membangun Hubungan Antar Peserta Didik:
    • Ice breaking membantu peserta didik untuk saling mengenal satu sama lain. Ini dapat membantu menciptakan ikatan dan membangun hubungan positif antarpeserta didik.
    • Hubungan yang baik antar peserta didik dapat meningkatkan kolaborasi dalam kelompok, meningkatkan kepercayaan diri, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif.
  2. Mengurangi Ketegangan dan Kegelisahan:
    • Saat memulai pembelajaran, peserta didik mungkin merasa canggung atau gugup. Ice breaking membantu mengurangi ketegangan dan kegelisahan, menciptakan suasana yang lebih santai dan terbuka.
  3. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik:
    • Aktivitas ice breaking yang menyenangkan dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Mereka akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam kelas.
  4. Membuka Komunikasi:
    • Ice breaking dapat menjadi awal yang baik untuk membuka jalur komunikasi antara guru dan peserta didik. Ini membantu menciptakan lingkungan di mana peserta didik merasa nyaman berbicara dan bertanya.
  5. Meningkatkan Fokus dan Perhatian:
    • Dengan menciptakan momen positif di awal pembelajaran, peserta didik cenderung lebih fokus dan terlibat selama sesi pembelajaran berlangsung.
  6. Memperkenalkan Materi Pembelajaran:
    • Beberapa ice breaking dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mereka memperkenalkan konsep-konsep yang akan dipelajari dalam sesi pembelajaran. Ini dapat membantu membangun landasan untuk pemahaman materi yang akan datang.
  7. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi:

    Aktivitas ice breaking sering kali melibatkan elemen kreativitas dan pemecahan masalah. Ini dapat merangsang pikiran peserta didik, membuka ruang untuk inovasi, dan meningkatkan kemampuan berpikir lateral.

  8. Memperkuat Rasa Komunitas Kelas:

    Ice breaking dapat membantu memperkuat rasa komunitas di dalam kelas. Ketika peserta didik merasa terhubung satu sama lain, mereka lebih cenderung saling mendukung dan berkolaborasi.

Penting untuk diingat bahwa ice breaking haruslah relevan dengan konteks pembelajaran dan tidak hanya dianggap sebagai kegiatan tambahan. Selain itu, variasi dalam jenis aktivitas ice breaking juga dapat membantu menjaga keefektifannya sepanjang waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun