Mohon tunggu...
Iratas Manik
Iratas Manik Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer Asah Digital, Guru Penggerak Angkatan 7, Instruktur DOLMEN Prov. Jateng

"Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan napas hidupnya". - Stephen King

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema Suara Demokrasi

27 September 2024   23:35 Diperbarui: 28 September 2024   02:20 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum pendidikan yang diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa menjadi individu yang lebih mandiri, kreatif, dan memiliki karakter yang kuat.

P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) adalah bagian integral dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Project "Suara Demokrasi" bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif  dalam proses demokrasi. Fokus utama project ini adalah menggali peran pemuda dalam meningkatkan tingkat partisipasi pemilih dan kesadaran politik. Melalui pendekatan lintas mata pelajaran, seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Sejarah, Bahasa dan Sastra, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan memahami pentingnya suara demokrasi dalam masyarakat.   

Mereka juga akan menganalisis dampak media sosial dan mempelajari cara menyaring informasi politik. Project ini memberikan peluang kepada siswa untuk mengungkapkan pemikiran mereka melalui seni dan kreativitas, serta untuk melakukan penelitian lapangan tentang pandangan pemuda terhadap politik. Kesimpulannya, project ini mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin sambil membantu siswa mengapresiasi dan berpartisipasi dalam proses demokrasi

Dalam menyuarakan ekspresinya, para peserta didik juga didorong untuk bisa berpikir kritis terhadap apa yang mereka suarakan dan ekspresikan sehingga suara mereka dapat dipakai secara bertanggung jawab.

Salah satunya adalah menggunakan suara mereka dalam melakukan praktik demokrasi yang sederhana berupa bermusyawarah untuk mufakat. Pada saat peserta didik bermusyawarah, diharapkan mereka tetap dapat berpikir kritis, sadar penuh bahwa semua orang setara, diharapkan proses mengambil keputusan, bermufakat dalam proses musyawarah tersebut dapat menghasilkan keputusan bersama yang berguna dan adil untuk semua.

Hal ini merupakan topik yang relevan dimana peserta didik memiliki wadah untuk melatih kepemimpinan, dan berdemokrasi dengan wadah OSIS (Organisasi Intra Sekolah), dimana peserta didik dapat melatih keterampilan berdemokrasi dengan cara-cara yang inklusif. Kegiatan ini juga dapat berintegrasi dengan mata pelajaran lain misalnya kesenian, Bahasa Indonesia, IPS, PKn, Matematika dan IT.

Projek ini memungkinkan siswa mengembangkan berbagai keterampilan sambil memahami peran pemuda dalam memperkuat demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun