Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah "tuntunan segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya". Tugas sejati pendidikan adalah menuntun siswa untuk menyempurna bersama dengan dunianya, mencapai kebahagiaan yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Saya sudah melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan membawa mereka belajar kontekstual di dunia nyata sehingga murid merasa nyaman dalam pembelajaran . Anak diberi kebebasan dalam teman di kelompoknya, diberi kebebasan dalam format membuat laporan walaupun format laporan sudah di berikan guru di google classroom. Dalam wawancara dalam tugas tersebut anak di berikan kebebasan. Setelah laporan dibuat anak di beri kesempatan untuk presentasi ke depan sehingga anak di beri kesempatan untuk mengekspresikan diri dan mempimpin pembelajaran. Saya juga mengadakan refleksi dengan anak anak teantang pembelajran yang kita lakukan. Dari hasil reflesi anak anak, pembelajaran dengan tugas project base learning, mendorong mereka untuk berkolaborasi, bekerjasama, saling menghargai, melatih mereka percaya diri, dan juga menumbuhkan rasa syukur, serta mendorong anak lebih kreatif .
Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Dengan mengembangkan aset utama kita adalah diri kita sendiri dan murid. Untuk mewujudkan visi kita perlu memetakan kekutan yang dimiliki dengan mengunakan IA dan tahapan BAGJA maka visi saya akan mewujudkan profil pelajar pancasila bisa tercapai. Kekuatan diri sendiri dan kekuatan dari anak yang kita maksimalkan pembelajaran, serta di dukung dengan asset pendukung lainnya , dukungan dari kepala sekolah, orang tua dan sarana prasarana sekolah yang memadai, maka akan mempercepat tercapainya visi CGP dan sekolah. Potensi siswa yang mandiri dengan adanya tugas tersebut menyelesaikan dengan mandiri, juga berkolaborasi dan bekerja sama, dengan kondisi siswa yang berkebinekaan global, pembuatan laporan kegiatan menumbuhkan anak bernalar kritis. Potensi diatas berkembang dan lebih kuat dengan pembelajaran berbasih project yang di terapkan. Sarana prasarana sekolah yang memadai sangat mendukung proses pembelajaran.tahapan BAGJA yang dilakukan akan memperjelas alur tahapan yang guru lakukan, untuk mencapai visi guru penggerak dan visi sekolah yang saling mendukung.
Wujudkan profil pelajar pancasila yang berkarakter baik dan mampu menghadapi kodrat zaman. Dalam mewujudkan visi tersebut, menerapkan IA dan tahapan BAGJA, dengan memetakan kekutan kekuatan yang dimiliki baik mulai dari diri dan kekuatan yang ada di murid. Pemetaan kekuatan dan potensi yang dimiliki siswa yang dikembangkan sesuai kodrat alam adalah sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, dimana mendidik anak sesuai jamannya dengan cara menuntun, memelihara sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang berphak kepada murid.
Menuntun dan menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kodratnya agar dapat mewujudkan profil pelajar pancasila pada dirinya, peran guru sangat lah penting dalam mewujudkan hal tersebut. Saya sebagai pemimpin pembelajaran mendesaian kegiatan di kelas yang bisa menumbuhkan motivasi murid untuk mandiri, kreatif, bernalar kritis, menumbukan syukur yang menambah imtaq juga menimbulkan sifat kebinekaan global. Hal ini dapat saya pantau dari observasi, testimoni anak yang direkam video pendek reflesi pembelajaran. Serta di lihat dari hasil hasil tugas yang meraka kumpulkan. Dari video pendek hasil refleksi pembelajaran,saya jadikan acuan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya.
Melalui pemetaan kekuatan yang dimilki saya maupun siswa berupa asset utama yang akan kita kembangkan dalam pembelajaran, serta daya dukung yang berasal dari KS, sekolah, Komite, orangtua siswa, sarana prasarana dan regulasi dinas pendidikan adalah kekuatan yang mendkung kita dalam pencapaian visi sekolah. Dengan apa yang saya lakukan di atas yaitu pembelajaran yang berpihak kepada sisa menerapkan IA dengan tahapan BAGJA, ini lah yang membuat saya sebagai pemimpin pembelajaran dan agen perubahan di sekolah di kemudian hari.
Rancangan strategi perubahan. Untuk merencanakan dan mewujudkan perubahan menjadi sebuah aksi nyata, maka visi untuk murid yang di buat akan di wujudkan dalam tahapan rencana BAGJA sebagi langkah pemandu dalam mengelola perubahan yangd inginkan sesuai visi yang sudah di buat. Perubahan yang di perlukan di sekolah /di kelas berkaitan dengan visi saya yaitu mewujudkan siswa yang mandiri, bergotong royang, mempunyai iman dan taqwa kepada Tuhan, kreatif dan berkarakter profil pelajar pancasila
1. Mandiri
2. Menumbuhkan kreatifitas
3. Berani megeluarkan pendapat dan tampil di depan umum
4. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
5. Menumbunhkan sifat gotong royong
6. Meningkatkan kerja sama berkolaborasi antar siswa
7. Meningkatkan rasa syukur dan iman taqwa kepada Tuhan.Â
Dengan peran dan nilai guru penggerak yang menerapkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, dan menerapkan strategi dengan memetakan kekuatan utama dan pendukung baik dari diri saya , siswa, dan stackeholder (kepala sekolah, sarana prasarana, orang tua , komite, dinas pendidikan), serta mengembangkan potensi murid dengan BAGJA yang memaksimalkan kekuatan dan potensi murid dan menjalankan strategi perubahan yang tepat, maka visi saya akan bisa tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H