Mohon tunggu...
Ira viaanggiliana
Ira viaanggiliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - SAYA KALO SAAT INI, ALHAMDULILLAH LAGI MENEMPUH S1 SAYA, BISMILAH LULUS CEPAT WAKTU, TAPI TARGETNYA KALO LULUS BUAT ARTIKEL SIH MAUNYA, BIAR TINGGAL PUBLIKASI DEH AAMIIN BISMILAH

SAYA IRA VIA ANGGILIANa, SAYA SAAT INI BERSEKOLAH DI UNIV HAMKA JURUSAN YANG SAYA AMBIL ITU PRODI PBSI BTW, HIDUP ITU TETAP PERJUANGAN SIH, BTW TAPI DAN SAYA JUGA HARUS BERJUANG MAJU WALAUPUN BERDARAH-DARAH, PROSESNYA LUAR BIASA GILA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Guru yang Sudah Membimbing Saya

6 Oktober 2024   20:11 Diperbarui: 6 Oktober 2024   20:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

### Puisi Kritis untuk Dosen Pembimbing

**Bahasa Inggris:**

In the realm of knowledge, a beacon so bright,  
Guiding our paths, illuminating the night.  
Yet in the corridors of academia's grace,  
We seek to question, to challenge the space.

With every lecture, wisdom unfolds,  
But the chains of tradition often feel cold.  
Dare we ask why, in the name of the past?  
To break from the mold, to free us at last.

Education's a journey, not a mere race,  
Where critical thinking must find its place.  
Let's weave our thoughts in the fabric of change,  
For in questioning norms, we learn to exchange.

So here's to you, our guiding star,  
May your light inspire, both near and far.  
Encourage us to think, to dream, to explore,  
For in the quest for knowledge, we seek evermore.

---

**Bahasa Indonesia:**

Di ranah ilmu, sinar yang cemerlang,  
Memandu langkah, menerangi malam yang kelam.  
Namun di lorong-lorong akademia yang anggun,  
Kami berani bertanya, menantang ruang yang sunyi.

Setiap kuliah, kebijaksanaan terbentang,  
Namun belenggu tradisi sering terasa beku dan kelam.  
Berani kah kita bertanya, demi masa lalu?  
Untuk merobohkan batas, membebaskan jiwa yang ragu.

Pendidikan adalah perjalanan, bukan sekadar lomba,  
Di mana pemikiran kritis harus memiliki tempatnya.  
Mari kita anyam pikiran dalam kain perubahan,  
Karena dengan mempertanyakan norma, kita belajar untuk bertukar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun