Proyek X, yang memiliki modal tertinggi, kemungkinan besar dianggap sebagai investasi yang paling mahal. Meskipun memiliki biaya yang lebih tinggi, nilai modal X mencerminkan keyakinan PT Hadi terhadap potensi pengembalian atau manfaat yang lebih besar yang diharapkan dari proyek ini.
Dengan demikian, urutan modal mencerminkan kebijakan alokasi modal yang cermat dan seimbang, di mana keputusan diambil berdasarkan analisis biaya dan manfaat, tingkat risiko, dan tujuan bisnis jangka panjang PT Hadi.
Soal no.2Â
Dari perhitungan matrix tersebut didapatkan nilai :
x = 1/2
y = -2/3
z = 5/6
Maka diketahui bahwa modal tertinggi dimiliki oleh Z, diikuti oleh X, dan kemudian Y, urutan ini mencerminkan strategi alokasi modal PT Madi. Modal Y, yang diurutkan sebagai paling murah, mungkin mencerminkan investasi dengan biaya yang lebih rendah atau risiko yang dianggap dapat dikelola dengan efisien. Meskipun memiliki modal yang lebih rendah, proyek Y dianggap sebagai opsi investasi yang efisien dari segi biaya dan risiko, menggambarkan kebijakan PT Madi dalam mencari keseimbangan antara hasil optimal dan efisiensi finansial.
Proyek X, yang menduduki posisi tengah, dapat diinterpretasikan sebagai investasi dengan biaya yang cukup signifikan namun masih terjangkau. Dengan menempati posisi ini, X dianggap sebagai pilihan investasi yang seimbang dari segi biaya dan manfaat. Di sisi lain, proyek Z dengan modal tertinggi mencerminkan fokus pada potensi pengembalian atau manfaat yang lebih besar. Meskipun memiliki biaya yang lebih tinggi, nilai modal Z mencerminkan kepercayaan PT Madi terhadap potensi pertumbuhan dan keberhasilan proyek tersebut.
Dengan demikian, urutan modal mencerminkan strategi alokasi modal yang cermat dan seimbang PT Madi, di mana keputusan alokasi didasarkan pada analisis biaya dan manfaat, tingkat risiko, dan tujuan bisnis jangka panjang. Kesadaran terhadap efisiensi finansial dan potensi keuntungan optimal menjadi landasan bagi keputusan investasi PT Madi dalam mengelola proyek-proyek Z, X, dan Y.
Soal no.3