Kebosanan pernah menderaku selama hampir 3 bulan menjelang akhir di tahun 2009. Kebosanan yang terjadi dalam kerja, aku merasa diriku tidak berkembang dan hanya menjalankan hari-hari bagaikan robot. Konon, kebosanan adalah salah satu penyebab kematian otak. Rasa bosan yang berlarut-larut dapat membuat kita kehilangan semangat, males ngapa-ngapain, dan.. menganggap dunia seolah tak indah lagi. Itu yang dulu pernah aku rasakan, tapi di sisi lain sepertinya aku memiliki suatu keberanian untuk menuangkan apa yang aku rasakan dalam kepalaku melalui sebuah tulisan. Aku baca di salah satu media, mengenai kebosanan bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan hal itu menandakan bahwa otakku sedang aktif dan mencoba menata ulang respons terhadap dunia luar. Hmmmmm, cocok dengan keadaanku sekarang, kebosanan yang aku alami justru membuat otakku lebih kreatif untuk menulis xixixi. Merasa bosan? Jangan khawatir, itu tandanya otak Anda sedang sangat aktif dan mencoba menata ulang respons terhadap dunia luar. Dalam makalahnya di The Cambridge Journal of Education, Teresa Belton dan Esther Priyadharsini, dua pakar dari East Anglia University, Inggris, mengatakan kebosanan merupakan emosi manusia yang bisa menjadi pusat belajar dan kreativitas. Menurut mereka, rasa bosan itu muncul karena otak tidak lagi melihat adanya sesuatu yang baru dan berguna dari lingkungan, orang, peristiwa, atau suatu bacaan. “Jika kondisi eksternal dan internal mendukung, kebosanan itu bisa mendorong seseorang untuk memberikan respons yang lebih kreatif,” ujar Belton. Sebagai bukti ia menunjukkan suatu hasil penelitian sejumlah orang yang harus menjawab sejumlah pertanyaan. Peserta yang diberi jawaban langsung merasa kelelahan. Sementara itu, yang diberi tambahan waktu, mampu menghasilkan solusi-solusi yang lebih kreatif Tapi, selalu ada jalan keluar untuk setiap persoalan. Begitu juga dengan perasaan bosan yang aku rasakan. Ada artikel bagus untuk mengatasi kebosanan yang sedang kita alami. Jika kamu pernah merasa bosan, cobalah perhatikan seekor anjing kecil. Anjing kecil selalu menganggap apa yang ada di depannya sebagai mainan baru. Entah itu sandal, sisir, keset, boneka, bantal, apapun yang bisa mereka raih akan mereka tarik, gigit-gigit, bawa ke sana kemari, dan diajak bermain. Bahkan, jika kita mencoba memarahinya, dia akan berpikir bahwa kita mengajaknya bermain! Seekor anjing kecil selalu membawa keceriaan. Kenapa? Karena ia menganggap dunia adalah sebuah wahana permainan besar. Semua hal adalah mainan yang pantas untuk dicoba. Semua hal perlu untuk digigit-gigit dan diajak main. Entah apa resikonya, itu masalah nanti. Yang penting sekarang, semuanya adalah permainan! Mungkin itu motto para anjing kecil sedunia. Salah satu untuk sedikit membuang kebosanan yang aku alami adalah dengan melakukan hal-hal kecil dulu, membaca buku-buku ( hmmm ada pameran buku ga y??? ), menulis ( sekarang senang-senangnya menulis nih xixixi ), jalan-jalan ke mall ( liat wajah2 ceria orang yang berbelanja xixixi ), menata ulang kamarku ( boleh juga ni di cat warna biru laut ), atau jalan2 wisata kuliner ( udah lama ga jalan-jalan wisata kuliner ), atau update status fb atau sekedar menyapa sahabat-sahabatku ( xixixixi ). Hidup ini bagaikan kanvas. Kita sendiri yang harus menggoreskan kuasnya agar kanvas kita jadi berwarna..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H