Mohon tunggu...
Akhmad Rifqi Septiawan
Akhmad Rifqi Septiawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hobby singing and listening to the music, suka dengan segala sesuatu yang berbau art-health-nature. twitt @iQylicious29

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menulis, Mengapa Tidak ?!

29 Oktober 2012   10:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:15 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1351504993122480561

[caption id="attachment_220601" align="aligncenter" width="340" caption="mari menulis (source pribadi)"][/caption] “tulisan, dapat lebih tajam dari pena dan mempengaruhi dunia. Jadi, mengapa tidak mencoba menulis?”

“bagaimana sih cara menulis?, Sebenarnya aku ingin sekali bisa menulis, tapi, kok susah sekali!” itu yang sering kita ucapkan saat mau nulis, kata orang nulis itu nggak sulit . sarat utamanya hanyalah, kamu bisa membaca dan menulis, selebihnya adalah berlatih.

Apa Yang Akan Ditulis?

Apa yang akan saya tulis? Apa aja! Kita bisa menuliskan apa aja yang bisa kita inginkan. Peristiwa kecelakaan, wabah demam bedarah, pengalaman masa kecil, pemilu, apapun bisa kita tulis. Kalo kamu nulis sesuai dengan kejadian atau kondisi yang sebenarnya, berarti kamu bikin tulisan non fiksi, missal mengenai wabah demam berdarah atau gempa bumi di koran, apa yang tertulis disitu? fakta atau data yang diperoleh wartawan, hanya itu, bukan? Fakta atau data tersebut dapat juga kita tuliskan secara berbeda, missal dengan menambahkan imajinasi kamu atau meramunya dengan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain. Maka, kamu akan menghasilkan jenis tulisan non fiksi. Silahkan pilih apa yang kamu suka.

Bahan Tulisan

Kenapa aku selalu kehabisan bahan tulisan? Orang hanya akan memberikan apa yang dimilikinya. Kamu nggak bisa nulis sampe berlembar lembar kalo bahan yang kamu miliki Cuma cukup untuk membuat satu lembar. Membaca merupakan salah satu cara untuk memperoleh bahan tulisan, buku adalah gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya. Apa yang mesti dibaca? Apa aja. Koran, majalah,buku, bahan bacaan apapun bisa kit abaca. Apakah orang yang tidak suka membaca tidak dapat menjadi penulis? Sebenarnya nggak juga. Membaca, merupakan salah satu cara memperolah bahan tulisan, cara lain adalah dengan melakukan pengamatan, apa saja yang ada disekitar kita bisa diamati, terutama manusia dan interaksinya.

Kapan Saya Harus Menulis?

Kapan saja, kamu bisa menulis sesuka hati kamu, kalo suasana pagi hari ada inspirasi, maka menulislah waktu pagi. Tapi kalo keheningan malam lebih kamu sukai, tidak ada salahnya nulis dini hari. Apakah aku harus nunggu mood buat nulis? Kayaknya enggak deh, menulislah, meskipun mood kamu lagi nggak bagus, kalo Cuma nunggu mood, kapan kamu mau nulis?? Karena jarang banget kita punya mood yang bener-bener bagus.

Bagaimana Mengawali Tulisan?

Mengawali tulisan nggak Cuma jadi kesulitan para penulis pemula. Bahkan, penulis berpengalamanpun nggak jarang ngalamin hal ini. Apa yang harus kita lakuin kalo situasinya kaya gini? Mulailah menulis apa aja yang ada dalam pikiran kamu. Biarkan ia mendobrak kebuntuan pikiran kamu, kamu bakal ngerasain, lambat laun pikiran kamu makin terarah dan kamu makin lancer nulis. Kalo udah, berhentilah sejenak, baca kembali tulisan kamu, edit yang tidak perlu lalu lanjutkan kembali hingga selesai.

Jangan Sembunyikan Hasil Tulisan Kamu!

Penulis seringkali merupakan penilai yang buruk buat karyanya sendiri. Karenanya mintalah pendapat oranglain mengenai tulisan kamu. Jangn kecil hati kalo ada yang kritik pedes tulisan kamu. Jadikanlah masukan buat tulisan kamu selanjutnya.

Perlukah Mengikuti Pelatihan?

Nggak juga, waktu dan latihan yang terus-menerus yang bakal bikin kita jadi penulis handal. Pelatihan penulisan bukan untuk menyulap kamu jadi penulis handal, tapi lebih kepada memberikan kamu kesempatan buat belajar dari pengalaman orang lain yang telah perpengalaman dan menumbuhkan motivasi nulis.

Jadi, Apa Yang Harus Saya Lakukan?

Sederhana saja: membaca, mengamati, berpikir dan mulailah menulis. Besabarlah dalam menulis. Jangan terlalu kejam pada diri sendiri dengan memberikan target muluk, cobalah terus menulis, jangan patah semangat kalo tulisan kamu ditolak orang. Jadi, mulailah menulis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun