Mohon tunggu...
Sri Ken
Sri Ken Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Swasta

Suka masak sambal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Z dan Pandangan Mereka Soal Agama

27 Februari 2024   23:37 Diperbarui: 27 Februari 2024   23:46 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan dunia seringkali menuju hal yang sangat mengejutkan. Tidak saja soal teknologi namun pergeserang pandangan terhadap banyak hal karena perbedaan cara pandang generasi yang berjalan.

Jika 10 tahun lalu, generasi Y atau millenials sangat diagungkan sebagai generasi pembaharu, yang berbeda dan dianggap pembaharu dunia, kini bergeser ke generasi Z. Generasi millennials, pada masa kini sudah dianggap mulai tua dan kuno. Mereka mulai terikat oleh sesuatu (keluarga misalnya) sehingga mereka tak bisa melepaskan diri dari beberapa sisi klasikal yang ada di kehidupan.

Justru yang sekarang dianggap pembaharu adalah generasi Z yang melihat dunia dengan lebih berbeda lagi terhadap banyak hal. Kita bisa mengambil contoh pemilu terakhir dimana banyak yang memperkirakan akan menjadi lebih kacau dibanding pemilu 2019, atau akan banyak golput karena banyak kontroversi di sana. Beberapa orang dari generasi Y dan X mencoba untuk membuat film agar bisa mempengaruhi calon pemilih. Film itu diluncurkan beberapa hari menjelang pemilihan umum.

Namun harapan itu pupus, karena ternyata tempat Pemugutan Suara atau TPS dipadati oleh bayak oramng yang ingin mencoblos. Dan partisipasi generasi Z sangat luar biasa karena merekalah yang menguasai sebagian besar ceruk pemilih.

Mereka cenderung tidak terganggu dengan upaya-upaya saling menjatuhkan yang dilakukan oleh beberapa pihak. Ini menunjukkan bahwa mereka independent dalam menentukan apa yang terbaik bagi mereka dan tanpa paksaan grup atau kelompok kecil mereka.

Gambaran ini memang tercermin di beberapa negara, contohnya soal bagaimana generasi muda itu melihat agama. Survey Gallup pada tahun 2015 yang ditayangkan oleh BBC internasional, memgemukakan bahwa generasi muda di Arab Saudi menyatakan bahwa ada sekitar 5% warga negara yang ateis atau ide ketuhanan. Ini sangat mengejutkan di negara kelahiran agama Islam dan mayoritas penduduk juga menganut Islam.

Ternyata survey itu menemukan bahwa generasi muda yang bersikap seperti itu karena mereka sangat muak dengan praktek ajaran Salafi-Wahabi di Saudi yang cenderung mengekang, dan kuno.

Aliran itu juga sering mengarah kepada kekerasan yang membuat pihak lain terluka atau sakit hati. Ini ternyata tidak disetujuai oleh mereka sehingga pilihan untuk tidak memilih agama manapun, meskipun ekstrem, namun imbas nyata dari sifat kaku agama, cenderung mengekang dan kuno.

Pada akhirnya, agama yang selaras dengan zaman adalah agama yang 'Rahmatan lil Alamin' dengan konsep mengayomi dan melindungi semua, menjunjung toleransi, membuka ruang kebebasan berpendapat dan berekspresi dan menghargai keanekaragaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun