Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua adalah tipikal tindakan terorisme. Sehingga seluruh organisasi dan orang-orang yang tergabung di dalamnya serta mendukung gerakan tersebut bisa diangga sebagai para teroris.
Penyataan tegas itu sudah sesuai dengan UU no 5 tahun 2018 tentang Tindak Pidana Terorisme. Hal ini ditambah dengan banyaknya dukungan komponen masyarakat yang menilai bahwa KKB terlah bertindak di luar akal sehat bahkan mereka melanggar HAM.
Masyarakat sendiri bisa menilai hal itu berdasar tayangan-tayangan di media. Baru-baru ini KKB telah mensandera satu pilot berkewarganegaraan asing. Dia telah sekian lama disandera KKB dan mereka menyatakan bahwa pilot itu akan bersama mereka sampai Papua merdeka.
Sikap dan tindakan KKB sejauh ini memang telah di luar batas. Bukan saja mensandera pilot tapi juga melakukan penyerangan kepada pegawai yang akan berangkat kerka. Menganggu kehidupan pendatang dengan pencurian dan perampokan, sampai pada pembantaian satu keluarga anggota TNI dan membuat dua anak mereka yatim piatu. Begitu juga seorang kepala BIN Papua yaitu Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha juga tewas di tangan mereka.
Bagaimanapun rakyat dan berbagai komponen di Papua harus menerima bahwa Papua sudah masuk dalam wilayah Indonesia. Hal itu sudah tercantum dalam Resolusi Majelis Umum PBB nomor 2.504 tahun 1969 Â tentang penentuan pendapat rakyat Papua, termasuk Papua Barat adalah bagian sah dari Indonesia.
Kelompok separatis juga juga kita bisa temui di beberapa negara. Kita bisa melihat itu  India, Filipina, beberapa negara di Eropa dan Afrika. Bahkan beberapa event tingkat dunia sering diganggu oleh tindakan kaum separatis ini.
Kita bisa menilai tidak ada sikap dan tindakan kaum separatis itu yang bermanfaat bagi warga sekitar bahkan rakyat satu negara. Bahkan sekelas Taliban yang awalnya merupakan separatis dan kemudian menjadi kelompok oposisi dan kemudian menjadi penguasa Afganistan tidak diangap baik oleh banyak rakyat Afganistan. Taliban yang berjanji akan membuat negara itu diatur seperti zaman Nabi, tidak membuat kaum perempuan di sana Bahagia. Nasib mereka malah mundur setelah Taliban berkuasa.
Bagaimanapun kita harus punya sikap terhadap kaum separatis, yaitu melawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H