Mohon tunggu...
Iqomul Haqqi
Iqomul Haqqi Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

jalan -jalan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Terminologi Eksistensialisme

8 Januari 2025   21:58 Diperbarui: 8 Januari 2025   21:58 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang menekankan pada kebebasan individu, pilihan pribadi, dan makna hidup dalam dunia yang tampaknya absurd atau tanpa tujuan tertentu. Beberapa istilah atau terminologi kunci dalam eksistensialisme meliputi:

Absurd: Konsep ini, terutama dikembangkan oleh Albert Camus, menggambarkan kondisi di mana pencarian manusia akan makna hidup berhadapan dengan dunia yang tampaknya acuh tak acuh atau tidak bermakna. Absurditas muncul ketika individu menyadari ketidaksesuaian antara harapan manusia akan makna dan realitas dunia yang tidak memberikan makna tersebut.
Kebebasan: Dalam eksistensialisme, kebebasan adalah prinsip utama yang menyatakan bahwa individu memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk membuat pilihan mereka sendiri. Kebebasan ini, meskipun membuka peluang untuk otoritas diri, juga mengandung beban tanggung jawab atas konsekuensi dari pilihan tersebut.
Kecemasan (Angst): Ini merujuk pada rasa takut atau kecemasan yang mendalam yang dialami individu ketika menyadari kebebasan mereka dan ketidakpastian tentang masa depan. Kecemasan eksistensial muncul ketika seseorang menyadari bahwa hidupnya tidak memiliki tujuan yang sudah ditetapkan, dan mereka harus menentukan sendiri makna hidup tersebut.
Keberadaan (Existence): Eksistensialisme memandang bahwa "keberadaan mendahului esensi". Ini berarti bahwa manusia pertama-tama ada (berada di dunia), dan baru kemudian menentukan makna atau tujuan hidup mereka sendiri, tidak ada esensi atau tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Otentisitas: Otentisitas mengacu pada hidup sesuai dengan jati diri sejati, bukan berdasarkan norma atau ekspektasi masyarakat. Ini mencakup keberanian untuk mengakui kebebasan individu dan mengambil tanggung jawab penuh atas pilihan yang dibuat.
Kesendirian (Loneliness): Eksistensialisme sering menekankan bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang terpisah, yang harus menghadapi hidupnya sendirian, meskipun ada hubungan dengan orang lain. Kesendirian ini bisa menjadi sumber refleksi mendalam atau perasaan terasingkan.
Kematian: Dalam eksistensialisme, kematian adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari yang menggarisbawahi terbatasnya waktu hidup manusia. Ini sering dianggap sebagai pengingat bahwa kita harus hidup dengan kesadaran penuh akan keterbatasan waktu kita.
Keputusasaan (Despair): Merujuk pada perasaan kehilangan harapan ketika seseorang merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas keadaan atau bahwa hidup tidak memiliki tujuan yang jelas. Keputusasaan adalah salah satu tema utama yang sering dibahas oleh Kierkegaard dan Sartre.
Aksi: Eksistensialisme sangat menekankan pentingnya aksi, yaitu tindakan yang diambil berdasarkan pilihan bebas individu. Aksi ini menciptakan makna hidup dan identitas seseorang.
Sering (The Other): Dalam karya Sartre, "yang lain" merujuk pada orang lain yang hadir dalam dunia kita, seringkali menjadi sumber objektivasi dan pengaruh terhadap bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Sartre menganggap hubungan dengan orang lain bisa memunculkan ketegangan, karena kita terancam oleh pandangan mereka terhadap kita.
Terminologi-terminologi ini penting untuk memahami berbagai pemikiran dalam eksistensialisme, yang banyak dipengaruhi oleh pemikir seperti Jean-Paul Sartre, Martin Heidegger, Sren Kierkegaard, dan Albert Camus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun