Saya bukan orang partai, jadi tidak ada pretensi apa-apa terhadap soal yang saya tuliskan ini. Jadi silakan anggap saja tulisan ini hanya sekedar intermezzo saja.
Beberapa waktu lalu, ada satu partai di Indonesia yang sedang mengalami gonjang-ganjing dan kekisruhan yang menurut saya cukup lucu juga. Partai ini memang berbasis keagamaan yang cukup kental dengan pendukung partisan yang cukup loyal dan kuat. Dalam pemilu meskipun tidak menjadi kelompok tiga besar tetapi memiliki suara yang cukup dan bahkan dirangkul membentuk satu koalisi untuk menjaga pemerintahan dan kekompakan parlemen. Namun dalam prakteknya kadang menjadi duri tersendiri dalam tubuh koalisi itu sendiri. Saya sendiri tidak mengikuti persis apa maunya partai ini dalam menjaga konsistensi kepartaian. Mereka memiliki unsur partai dalam pemerintahan, tetapi kadang sekaligus menjadi oposan melalui jalur parlemen. Seiring dengan waktu, terjadi kekisruhan yang melanda partai ini, saya tidak tahu entah karena unsur personal atau karena ditunggangi pihak lain.
Kekisruhan ini muncul dari salah seorang tokoh pendiri partai ini yang kemudian dipecat oleh generasi baru pemimpin partai yang saat ini memimpin. Tokoh yang sebenarnya kurang dikenal dalam skala nasional ini walaupun sempat menjadi anggota dewan yang kritis ini sontak menjadi tokoh berita dalam kurun minggu-minggu belakangan ini. Tokoh ini kemudian memunculkan berbagai peluru yang memborbardir ataupun boleh juga disebut kartu truf tentang sepak terjang para pemimpin partai itu dalam artian negatif. Berbagai isu mulai dari masalah personal seperti poligami sampai masalah keuangan baik sumber dana partai ataupun penggelapan sumbangan partai pun keluar menjadi sumber berita dan sampai dilaporkan ke Badan Kehormatan DPR. Bahkan tadinya akan diteruskan ke pihak KPK, hanya karena tidak melibatkan uang negara maka masalah penggelapan keuangan ini sepertinya tidak akan ditanganinya.
[caption id="attachment_1983" align="aligncenter" width="344" caption="Manipulasi uang bergambar proklamator malu."][/caption]
.............
Baca artikel selengkapnya di link ini. Semoga bermanfaat !
Tertarik baca tulisan lain ? klik saja link berikut untuk menuju blog kami :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H