Siapa tak mengenal twitter? Twitter merupakan miniblog yang hanya memungkinkan penggunanya mengirim atau membaca ‘kicauan’ berbasis teks 140 karakter saja. Menurut Alexa Page Rank, situs yang didirikan oleh Jack Dorsey pada tahun 2006 ini menempati posisi ke 9 sebagai situs yang sering diakses. Twitter kian berkembang dengan pesat dan meraih popularitas di seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013, terdapat lebih dari 500 juta pengguna terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif.
Bagaimana dengan Indonesia? Pada awal tahun 2012 jumlah akun twitter di Indonesia sudah mencapai 19,5 juta dengan menempati posisi ke 5 di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Jepang, dan Inggris. Kebanyakan pengguna twitter di Indonesia memanfaatkan twitter sebagai media kampanye, curhat, berdagang, bahkan berdakwah.
Dakwah bukan hanya pekerjaan yang dapat dilakukan di atas mimbar, dakwah bukan hanya aksi pada hari raya, dan dakwah juga tidak dibatasi oleh wasilah untuk menyampaikan seruan Allah SWT. Perkembangan teknologi mendorong pergerakan dakwah tak hanya beraksi di dunia nyata. Fakta yang terjadi saat ini, dakwah tak hanya terjadi lewat wasilah konvensional dan tradisonal saja, melainkan sudah marak terjadi pada wasilah yang lebih kontemporer dan modern.
Twitter sebagai jejaring sosial yang banyak digemari oleh masyarakat kini ikut menjadi sarana ber-ammar ma’ruf dan nahi munkar yang cukup populer. Padatnya aktivitas masyarakat yang menyebabkan berkurangnya waktu untuk menghadiri majelis ilmu menjadi salah satu faktor masyarakat lebih sering menggunakan internet terlebih sosial media untuk mendapatkan ilmu syar’i. Hal inilah yang menjadi otak munculnya akun-akun dakwah di sosial media twitter.
Bagaimanaakun-akun dakwah menyampaikan pesan yang begitu banyaknya hanya dengan 140 karakter? Dalam dunia twitter ada istilah “Kultwit” atau Kuliah Twit. Kultwit memungkinkan akun-akun dakwah menyampaikan pesan layaknya seorang dai menyampaikan materi kepada jamaahnya dengan memposting materi secara beruntun dalam satu waktu. Kultwit juga biasanya diiringi oleh hastag tentang isu-isu yang sedang hangat dibahas.
Hastag yang disimbolkan oleh tanda pagar (#) berfungsi untuk menemukan kata yang sama yang pernah diposting oleh pengguna lain serta berfungsi sebagai pemersatu ide antar pengguna twitter. Hastag yang paling sering diposting oleh pengguna akun twitter, akan menjadikan hastag tersebut sebuah trending topic, dan biasanya trending topic ini tertera di halaman beranda akun bagian kiri. Salah satu hastag dari akun-akun dakwah di Indonesia yang pernah menjadi trending topic adalah hastag #TolakMissWorld, yang saat itu banyak akun-akun dakwah menentang ajang kecantikan dunia tersebut dilaksanakan di Bali.
Salah satu akun dakwah twitter adalah akun @TanpaJIL, pemilik akun ini adalah komunitas Indonesia Tanpa JIL atau biasa disingkat ITJ dengan hastag #IndonesiaTanpaJIL. Siapa yang menyangka bahwa hastag #IndonesiaTanpaJIL lebih dulu muncul dibanding komunitasnya sendiri. Akun @TanpaJIL milik Komunitas yang menyerukan perlawanan terhadap Jaringan Islam Liberal (JIL) ini telah memiliki 573.000 followers. Dan pergerakan dakwah ITJ saat ini bukan hanya di dunia maya tetapi juga dunia nyata dengan mengadakan seminar-seminar, tebar flyer, Sekolah Pemikiran Islam, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H