Mohon tunggu...
IQLIMA CAHYANI
IQLIMA CAHYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya memiliki kepribadian yang aktif, kreatif, tegas, jujur, bertanggung jawab, amanah.

Artikel saya merujuk pada bagaimana manusia menerapkan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Millenials Harus Kembali Pada Pandangan Etika Dalam Berkomunikasi

7 Januari 2023   13:32 Diperbarui: 27 Januari 2023   21:07 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sepanjang sejarah perjalanan peradaban manusia lahir di muka bumi ini, tentunya manusia tidak akan pernah lepas dari komunikasi, baik dilakukan secara verbal maupun non-verbal. Komunikasi itu sudah menjadi sebuah keharusan (otomatis) terjadi dalam kehidupan manusia. Komunikasi juga salah satu alat manusia untuk berinteraksi satu dengan yang lain agar manusia dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup dan mempertahankan kehidupannya.

Pergaulan hidup di lingkungan masyarakat, bernegara, hingga pergaulan hidup pada taraf internasional, masyarakat Indonesia terutama para millenials tentunya masih diperlukannya suatu system yang dapat mengatur sebagaimana mustinya manusia hidup dalam berinteraksi.

Millenials Indonesia  memiliki angka  semakin rendah dalam mengatur pola hidup yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti membantu, mengambil sikap dan bertindak, bertutur kata dari berbagai aspek dan sisi kehidupan manusia.

Dalam hal itu, komunikasi dapat diibaratkan seperti urat nadi penghubung kehidupan sebagai salah satu ekspresi dari karakter, sifat atau tabiat seseorang untuk saling berinteraksi, mengidentifikasikan diri, bekerja sama. Tugas manusia adalah harus bisa saling mengerti dan memahami apa yang dipikirkan,dirasakan dan dikehendaki orang lain melalui komunikasi yang diekspresikan dengan berbagai saluran, baik verbal maupun non-verbal.

ETIKA KOMUNIKASI MILLENIALS

Masih banyak sekali millenials mengungkapkan perasaan tidak senangnya didepan orang lain, dengan kalimat yang dapat mengganggu hak kenyamanan seseorang. Dalam hal itu adalah salah satu sikap bahwa dirinya tidak mencerminkan moral yang baik, juga tidak menunjukkan sikap simpati dan empati sebagai naluri manusia dalam bertransaksi sosial.   Kenapa?, Karena manusia yang baik adalah manusia yang dapat mencerminkan sosok dirinya seperti apa, dari apa yang ia katakan. "Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya." - Dikutip pendapat para ulama.

Memanggil manusia dengan sebutan hewan juga masih banyak millenials menormalisasikan akan hal itu. Manusia yang tidak memiliki etika yang baik cenderung disebut manusia tidak bermoral. Karena menyangkut pertimbangan akan nilai-nilai norma yang harus dilakukan dan nilai-nilai buruk
yang harus dihindari. Tidak adanya filter pertimbangan suatu nilai dari berbagai aspek dan sisi kehidupan manusia.

Etika juga terbagi ke dalam empat aliran. Aliran-aliran etika yaitu:
1. Deontologis, etika yang memandang bahwa nilai dari sebuah tindakan tidak dilihat dari tercapainya tujuan,
namun dari niat baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tersebut.
2. Teologis. Berbeda dengan etika deontologis yang tidak mementingkan tujuan sesuatu. Maksudnya jika manusia sudah memilliki niat baik dalam bertindak, tindakan tersebut
harus diiringi dengan tujuan akhir yang baik juga.
3. Egoisme. Terkadang manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan diri dengan hal-hal yang
menguntungkan bagi dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain. Mementingkan kepentingan
dan urusan pribadi diatas kepentingan orang lain, untuk mengejar tujuan pribadi.
4. Utilitarisme. Tindakan yang dapat dilakukan manusia
untuk memberi manfaat kepada orang lain, baik di sekitarnya maupun cakupan masyarakat yang lebih luas lagi.

Etika komunikasi salah satunya dapat dilihat dari bagaimana seseorang meimplementasikan didalam relasi sosialnya dengan santun. Sikap kesantunan juga mencerminkan kepribadian seseorang.


Etika berkomunikasi, tidak hanya berkaitan dengan tutur kata yang santun, tetapi juga harus berangkat dari niat tulus dapat diekspresikan dari
ketenangan, kesabaran, simpati dan empati kita dalam berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan menghasilkan komunikasi dua arah yang bercirikan penghargaan, perhatian dan dukungan timbal balik antara komunikator dengan komunikan

Etiket Komunikasi


Dikenal sebagai tata krama, yang mengatur sikap dan tindakan manusia dalam bergaul dengan manusia lain
berdasarkan standar sopan santun dan adab. Etiket sebenarnya secara sadar atau tidak sudah banyak kita pelajari dan
pahami sedari kecil. Namun untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah contoh dari etiket komunikasi:
1. Pengunaan bahasa yang baik dan intonasi yang sesuai.
2. Mengucapkan permisi ketika lewat di depan orang lain.
3. Mengucapkan tolong ketika minta bantuan.
4. Mengucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan.
5. Mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan.
6. Menghormati orang-orang yang lebih tua.
7. Mengurangi kebiasaan menyela ucapan orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun