Mohon tunggu...
KKN Kolaborasi posko Mangli
KKN Kolaborasi posko Mangli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN kolaborasi beberapa kampus; UIJ, UNIPAR, UNMUH, UNEJ, dan IAI Al Qodiri, yang bersatu dan bersinergi bersama membangun masyarakat Mangli mandiri!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Persuli Perdana KKN Kolaboratif #3 Posko 226 Mangli; Bentuk Keseriusan Mahasiswa KKN Dalam Upaya Membangun Masyarakat Mangli yang Mandiri

28 Juli 2024   09:04 Diperbarui: 28 Juli 2024   09:07 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Achmad Jaelani (UINKHAS)

  KKN Kolaboratif posko 226 mengadakan Pertemuan Seminggu Sekali (persuli) perdana bersama dosen pembimbing lapangan (DPL) pada 27 Juli kemarin. Bertempat di kantor kelurahan Mangli, persuli dihadiri tim posko 226 yang beberapa anggotanya berlatarkan kampus yang berbeda. Dari DPL sendiri berasal dari UNEJ, untuk tim berasal dari UNEJ, UNMUH, UINKHAS, UIJ, UNIPAR, dan IAI Al-Qodiri. 

  Sepekan setelah survei desa dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, atas arahan DPL diadakan persuli untuk melakukan evaluasi dan perencanaan proker berikutnya. 

  Ketua tim KKN atau yang bertanggungjawab sebagai kordes, mempresentasikan kegiatan seminggu yang telah dirangkum dalam log book harian. Diskusi berjalan baik dengan koreksi dan saran-saran dari DPL, drg. Tantin Ermawati. 

  Di akhir sesi diskusi, kordes tim menunjukkan hasil perencanaan proker utama dalam bentuk bussines model canvas atau BMC untuk di ACC oleh DPL. Program bersama tim KKN bertujuan dapat membina masyarakat sehingga mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan mengurangi permasalahan ekonomi keluarga. 

  Kendati di Mangli sendiri sudah banyak perumahan yang dibangun, tidak menutup fakta tingginya angka stunting disana. Bahkan untuk skala Jember, Mangli menduduki peringkat pertama tingginya angka stunting. Sementara di dalam dirinya memiliki potensi besar, yakni banyaknya UMKM namun terkendala pada bagian pemasaran dan branding.

Untuk itu dari kacamata mahasiswa, mungkin persoalan ini bisa jadi akibat dari kurangnya pendapatan masyarakat sekitar, sehingga kesulitan memenuhi gizi seimbang anak ataupun ibu hamil. Terlepas daripada itu memang dibutuhkan kesadaran pribadi dan dukungan daripada pemerintah setempat. 

  Berangkat dari situ, UMKM Mangli perlu ditingkatkan kualitasnya dari segi packaging,sertifikat halal, dan pemasaran. Sehingga ketika UMKM Mangli melejit, pendapatan masyarakat akan naik. 

  Sebagai penutup, harapannya kehadiran perserta KKN kolaboratif di Mangli ini dapat mengawal masyarakat Mangli sebagai masyarakat mandiri yang terus bisa berkembang secara bertahap. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun