Radiasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam berbagai sudut kehidupan mutakhir, terutama dalam bidang kesehatan. Penggunaan radiasi dalam diagnostik dan pengobatan restoratif, misalnya, telah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk memajukan kualitas perawatan kesehatan. meskipun demikian, penggunaan radiasi juga membawa bahaya kritis jika tidak diawasi secara teliti. Oleh karena itu, peran pekerja proteksi radiasi sangat penting dalam menjamin bahwa manfaat radiasi dapat diperoleh dengan peluang yang dapat diabaikan. Dokter spesialis radiasi adalah para ahli yang dipersiapkan untuk mengawasi dan mengoperasikan perangkat keras yang menggunakan radiasi, menjamin keamanan pasien, diri mereka sendiri, dan masyarakat umum.Â
Di Indonesia, kebutuhan akan pekerja radiasi yang kompeten terus meningkat di samping perbaikan mekanis dan kemajuan administrasi kesejahteraan. Penggunaan kerangka kerja administrasi keamanan dan kesejahteraan (K3) di kantor-kantor yang menggunakan radiasi sangat penting untuk menjamin keamanan semua pihak yang terlibat. Bagian pekerja radiasi tidak hanya terbatas pada operasi khusus, tetapi juga menggabungkan sudut pandang manajerial dan instruktif. Mereka harus menjamin bahwa semua strategi keamanan telah dilakukan sepenuhnya, peralatan bekerja dengan baik, dan mereka dan rekan-rekannya mendapatkan persiapan yang penting untuk menghadapi situasi berisiko tinggi.
Salah satu aspek terpenting dari pekerja radiasi adalah melindungi diri mereka sendiri dari risiko radiasi. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dosis radiasi yang diberikan kepada pasien dan anggota staf lainnya tetap berada dalam batas aman, yang menunjukkan bahwa paparan radiasi pekerja berada dalam kisaran normal dan tidak memiliki dampak negatif yang berarti pada kesehatan.
Mengendalikan bahaya radiasi di fasilitas perawatan kesehatan sebagian besar melibatkan penggunaan peralatan pelindung yang sesuai dan menerapkan langkah-langkah keselamatan yang ketat. Pekerja radiasi dapat secara efektif terlindungi dengan penerapan lapisan timbal pada ruang kerja mereka dan dengan mengenakan alat pelindung seperti apron dan film badge.
Terapis radiasi memiliki kewajiban besar untuk memastikan radiasi diberikan dengan aman dan efektif dalam konteks pengobatan, terutama untuk pasien kanker. Hal ini melibatkan pengawasan terhadap dosis radiasi pasien untuk memastikan mereka tetap berada dalam kisaran yang direkomendasikan dan meminimalkan kemungkinan efek samping yang tidak diinginkan.
Standar dan peraturan keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan badan kesehatan harus diikuti oleh pekerja proteksi radiasi. Hal ini mencakup pemantauan dosis radiasi, penggunaan alat pelindung diri, dan pelatihan rutin agar mereka selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam teknik proteksi radiasi. Oleh karena itu, agar teknisi radiasi dapat mempertahankan kompetensi dan pengetahuan mereka, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan sangat penting. untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, mereka harus terus memperbarui pengetahuan mereka tentang teknologi dan teknik proteksi radiasi terbaru.
Pekerja proteksi radiasi memainkan peran penting dalam menyediakan layanan kesehatan masyarakat, yang meliputi pengawasan penggunaan radiasi dalam pengobatan, pengendalian risiko di fasilitas perawatan kesehatan, dan perlindungan terhadap bahaya radiasi. Menurut studi yang dilakukan di Indonesia, para pekerja ini juga bertanggung jawab untuk menerapkan peraturan keselamatan dan mengikuti perkembangan industri melalui pelatihan profesional. Karena penggunaan radiasi secara langsung memengaruhi kesehatan dan keselamatan, inisiatif ini sangat penting untuk menjamin penggunaan radiasi yang aman dan efisien.
