Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau, itu kata pepatah. Maka jangan heran jika kita terkadang iri dengan orang lain, kepingin jadi seperti orang lain. Namun lupa mensyukuri apa yang sudah kita miliki.
Di era digital, dimana hampir segala hal di pertontonkan dan dipamerkan di sosial media. Kondisi ini semakin bertambah parah saat kita termotivasi untuk mejadi orang lain tanpa mempertimbangkan apa yang kita punya, berharap ada keajaiban yang tak masuk akal, bekerja keras pada hal yang salah, mendengar saran motivator palsu, maka kita hanya akan terjebak dalam sebuah ilusi.
Pada iklan dan media mainstream yang setiap hari mencekoki kita, hal serupa pun terjadi. Sebuah produk kecantikan akan menampilkan model yang cantik dan sempurna, tapi bukan kosmetik itu yang membuatnya cantik, justru karena ia sudah cantik dari awal. Maka ia menjadi model kosmetik, Dengan poles polesan teknologi dan dengan hanya menampilkan yang bagus, itu akan membuatnya sempurna.
Harvard dan sekolah-sekolah elite memiliki relutasi menghasilkan lulusan yang pintar dan sukses, bukan karena sistem pendidikan yang mereka miliki, tetapi hanya karena orang yang pintar dan bisa membayar mahal saja yang bisa masuk kedalamnya. Tentu saja latihan keras, perawatan intensif, sistem pendidikan akan meningkatkan kualitas hidup dan diri seseorang, tetapi berharap memiliki  wajah seorang model, reputasi lulusan Harvard, Padahal kita tidak memiliki faktor bawaan yang diperlukan, itu sudah lain cerita. Sebab jangan-jangan yang sedang kita kejar hanyalah sesuatu yang membuat kita hidup dalam ilusi.
Almarhum michael jackson terobsesi untuk menjadi versi terbaik dari dirinya, tetapi dengan sesuatu yang tidak dimilikinya, lihat saja bagaimna hasilnya. Sesungguhnya keinginan untuk menjadi lebih baik dengan cara membandingkan diri kita sengan orang lain, terobsesi dengan orang lain dan ingin seperti orang lain, sehingga membuat kita tidak bahagia dengan diri kita sendiri, dan terjebak dalam hidup penuh ilusi adalah hal yang paling menyedihkan. Bagaimana pun, ayam kate tak akan menjadi ayam bangkok, chihuahua tak akan pernah bisa menjadi herder.
 So berhentilah berusaha untuk menjadi orang lain yang sesungguhnya tidak benar benar kamu inginkan, berhentilah untuk jadi sempurna, berhentilah terobsesi pada sebuah ilusi. Maka mulai sekarang klaim kembali kemerdekaan dirimu atas apa yang kamu pilih, kamu mau, dan kamu inginkan.
Kamu bukan siapa yang ada di dalam poster, majalah, iklan, televisi, kamu bukan apa yang selalu di didorong oleh motivator atau buku-buku motifasi palsu pujaanmu. Kamu adalah kamu sendiri, yang unik, yang bebas, yang begitulah adanya. Tentu saja kamu tetap bisa menjadi vesri terbaik dari dirimu, hanya saja cobalah realistis bahwa kamu tidak bisa menjadi siapapun.
Teman terbaikmu adalah cermin, lihat dirimu disana, apabila kamu masih bernafas dan sehat maka bersyukurlah dengan keadaan itu, kemudian jujurlah dengan apa yang kamu lihat, itulah dirimu, seapa adanya dirimu, selalu ingat adalah hal terpenting yang harus kamu lakukan, jangan habiskan waktu membandingkan dirimu dengan orang lain, Â Atau mengejar untuk menjadi orang lain yang bukan dirimu, jika ingin menjadi versi terbaik dari dirimu, bandingkan dirimu sekarang dengan dirimu sendiri di masa lalu, dan jadilah versi yang lebih baik dimasa mendatang dari dirimu saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI