Mohon tunggu...
Iqbal SyafrudinSPd
Iqbal SyafrudinSPd Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PPKN UNJ

Dosen PPKN UNJ

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Poster sebagai Penggerak Demokrasi: Studi Inovatif di FIS UNJ

6 Agustus 2024   07:35 Diperbarui: 6 Agustus 2024   08:01 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta  05 Juli 2024 -- Dalam upaya memperkuat budaya demokrasi di lingkungan kampus, Iqbal Syafrudin telah sukses menyelesaikan penelitian terkait desain media poster sebagai sarana demokrasi mahasiswa. Penelitian ini tidak hanya menegaskan pentingnya media visual dalam menggerakkan partisipasi mahasiswa, tetapi juga mengungkapkan dampak positif yang signifikan dari penggunaan poster di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ.

Dalam penelitiannya, Iqbal Syafrudin menggali lebih dalam mengenai bagaimana poster dapat menjadi medium efektif untuk menyuarakan aspirasi dan isu-isu penting di kalangan mahasiswa. Melalui serangkaian pertemuan Zoommeeting dan pameran poster yang diadakan di lobby FIS UNJ yang dibuka oleh Dekan FIS UNJ yaitu bapak Firdaus Wajdi, Ph.D. Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa poster bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat penggerak yang mampu memicu diskusi, meningkatkan kesadaran, dan memfasilitasi dialog antar mahasiswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa poster memiliki banyak dampak positif bagi demokrasi di lingkungan FIS UNJ. Media poster bukan sekadar alat komunikasi visual, tetapi juga berfungsi sebagai katalisator yang efektif dalam mendorong partisipasi demokratis di kalangan mahasiswa. Beberapa temuan utama dari penelitian ini antara lain:

  1. Poster-poster yang dirancang dengan baik mampu menyampaikan pesan-pesan penting mengenai nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi politik secara menarik dan mudah dipahami oleh mahasiswa.
  2. Dengan visual yang menarik, poster dapat menarik perhatian mahasiswa untuk terlibat lebih aktif dalam diskusi dan kegiatan yang berkaitan dengan demokrasi kampus. Ini terlihat dari meningkatnya jumlah mahasiswa yang menghadiri acara-acara diskusi dan pemungutan suara.
  3. Poster juga berperan sebagai pemicu diskusi di antara mahasiswa, baik di dalam kelas maupun di lingkungan kampus secara umum. Diskusi-diskusi ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berbagi pandangan dan ide mereka mengenai isu-isu demokrasi.
  4. Penggunaan poster sebagai media komunikasi juga membantu dalam membangun identitas kolektif di antara mahasiswa, memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi.

Kemudian penelitian ini kami akhiri dengan pameran poster yang diadakan di lobi FIS UNJ mendapatkan sambutan yang luar biasa dari kalangan mahasiswa. Mereka merasa bahwa poster-poster tersebut memberikan wawasan baru dan memotivasi mereka untuk lebih berperan aktif dalam kehidupan demokratis di kampus. Banyak dari mereka yang memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya Iqbal Syafrudin dalam mengedukasi dan mendorong partisipasi mereka melalui media yang kreatif dan efektif.

Refleksi dan Masa Depan

Iqbal Syafrudin menyatakan bahwa "Penelitian ini hanyalah awal dari upaya lebih besar untuk mengintegrasikan media kreatif dalam pendidikan demokrasi di kampus dan telah dibuktikannya bahwa media poster bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana yang powerful untuk menggerakkan demokrasi di kalangan mahasiswa." Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi akademis yang signifikan, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam meningkatkan kualitas demokrasi di lingkungan FIS UNJ. Melalui desain media poster, Iqbal Syafrudin telah membuka jalan baru bagi mahasiswa untuk lebih memahami, menghargai, dan berpartisipasi dalam proses demokrasi. Melihat keberhasilan ini, diharapkan metode penggunaan media poster sebagai sarana demokrasi akan terus dikembangkan dan diaplikasikan lebih luas lagi di berbagai institusi pendidikan. Dengan demikian, semangat demokrasi yang sehat dan partisipatif dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi akademis yang berharga, tetapi juga menginspirasi mahasiswa dan dosen untuk terus mencari cara-cara inovatif dalam memperkuat demokrasi dan partisipasi di lingkungan kampus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun