Saat pertama sekali kita menginstal sebuah aplikasi, maka ia akan meminta segala akses yang Anda punya. Mulai dari data diri, informasi penting lainnya hingga nomor rekening Anda. Data yang mereka miliki dari pengguna punya nilai yang sangat berharga. Data tersebut kemudian adalah Big Data yang diolah dan dianalisis sehingga bisa membaca keinginan dari konsumen.
Apa saja kriteria yang ada pada Big Data?
Sebuah Big Data harus punya kriteria mendasar, ada empat komponen penyangga yang ada pada Big Data. Berikut ulasan lengkapnya:
Volume (jumlah), saat ini jumlah data sangatlah besar penyebabnya karena ledakan volume data  yang tak terkontrol saat ini. Di awal milenium saja ada 800.000 Petabyte data yang tersimpan kala itu. Meningkat jauh dibandingkan sekarang yang mencapai 35 Zettabyte. Akibat data yang sangat besar, butuh proses analisa yang cepat  atau penyimpanannya.
Penyimpanannya berbasis sistem database atau gudang penyimpanan yang menampung data dalam jumlah besar. Sifat Big Data bukan hanya sebagai network storage saja tapi menyediakan solusi dalam mengolah dan menganalisis data dalam jumlah besar.Â
Salah satu penerapan yang dilakukan ada pada sistem distribusi berbasis hardware dan software dalam mendukung penampungan volume data. Pada arsitektur yang dibutuhkan seperti software Linux dan Hadoop. Dalam melakukan proses pengawasan dilakukan proses mengontrol dan analitik yang real time.
Sekilas mengenai Hadoop, ia merupakan sebuah software berbasis open source yang bertugas untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Ia makin bekerja optimal pada layanan open source berbasis Linux. Sedangkan pada Hardware dibutuhkan jaringan dan server aplikasi yang punya infrastruktur memadai. Supaya bekerja dengan optimal.
Volume  data yang sangat besar dan tidak bisa diolah dengan perangkat sederhana namun menggunakan komputer khusus. Pengguna HPC (High Performance Computing) adalah salah satu cara dalam mengolah data tersebut. Ia diolah dengan sangat cepat sehingga mampu menghasilkan beragam data seperti prediksi cuaca, harga saham, titik kemacetan, penyebaran penyakit hingga prediksi lainnya dalam hitungan detik
Variety (Variasi), pada jumlah yang sangat besar tersebut, tersemat beragam data, segala aktivitas manusia mulai dari pencarian ia di internet hingga rutinitasnya tergolong di dalam data. Segala data yang terangkum mulai dari data penghubung seperti tabel dan transaksi. Data teks dari pencarian di web, data semi struktur (XML) hingga data streaming.
Kebiasaan seperti aktivitas mengirim data mulai dari data dokumen, foto, video, hingga suara terekam di dalam Big Data. Data yang terstruktur bukan hanya data angka atau deretan huruf yang ada di dalam database. Termasuk juga data multimedia yang sangat kompleks yang dikenal sebagai data tak terstruktur.
Velocity (kecepatan), Sebuah data sangat perlu diakses dengan sangat cepat termasuk dalam proses hasil analisa. Prosesnya berlangsung secara online dan tidak boleh ada keputusan yang telat karena bisa menghilangkan momentum. Data tersebut menjadi sebuah pedoman dalam penerapan setiap harinya, salah satu yang mempermudahnya ada dengan adanya Internet of Things (IoT).