Mohon tunggu...
iqbal saputra
iqbal saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa

Hobi mancing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Boikot yang Terlalu Hiperbola?

29 Juni 2024   13:59 Diperbarui: 29 Juni 2024   13:59 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berita tentang boikot akhir akhir ini menjadi perbincangan hangat. Dikarenakan peristiwa yang terjadi di palestina terutama unggahan yang paling viral yaitu "All Eyes On Rafah" yang diunggah lebih dari 50 juta orang. Dari peristiwa tersebut banyak orang yang melakukan boikot sebagai tindakan untuk menghentikan dukungan kepada israel. Boikot yang dilakukan seperti menghenti konsumsi produk buatan hasil kerjasama israel, berhenti mengunjungi waralaba dari hasil kerja sama israel.

Namun, boikot yang dilakukan oleh masyarakat terlalu dilebih-lebihkan seperti pada video sekelompok perempuan menyerukan aksi boikot di gerai Starbucks Menteng, Jakarta tengah viral di TikTok. Dalam aksinya itu, mereka mengecam para konsumen yang sedang ngopi di gerai Starbucks tersebut. Dari aksi tersebut banyak yang menggundang pro dan kontra dari masyarakat. Apakah tindakan boikot di indonesia terlalu dilebih-lebihkan? Baik apabila kita membela tanah palestina dengan melakukan boikot terhadap produk hasil kerja sama israel. Namun, kita perlu tau bahwa dari situlah masyarakat kita mendapatkan penghasilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun