Mohon tunggu...
Mohammad Iqbal Ramdhani
Mohammad Iqbal Ramdhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! salam kenal semuanya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penghapusan Skripsi: Manfaat atau Ancaman untuk Mahasiswa?

15 Oktober 2023   18:40 Diperbarui: 15 Oktober 2023   19:09 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.smabudidharmaku.sch.id/read/6/nadiem-makarim

Pada tahun 2023, Indonesia menjadi saksi perubahan signifikan dalam dunia pendidikan tinggi. Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, mengumumkan penghapusan kewajiban skripsi sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa S1 dan D4. Keputusan ini, seperti yang diharapkan, memicu perdebatan yang panas di kalangan mahasiswa, dosen, dan pengamat pendidikan. Apakah penghapusan skripsi ini membawa manfaat atau ancaman bagi mahasiswa? Inilah yang akan kita bahas.

Manfaat Penghapusan Skripsi

  1. Pembelajaran yang Lebih Kreatif: Penghapusan skripsi membuka pintu bagi alternatif pembelajaran yang lebih kreatif. Mahasiswa dapat lebih fokus pada proyek, magang, atau artikel ilmiah yang sesuai dengan minat mereka. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja.

  2. Pemangkasan Beban Psikologis: Skripsi seringkali menjadi sumber tekanan psikologis bagi mahasiswa. Penghapusannya dapat mengurangi tingkat stres yang mereka hadapi dalam menyelesaikan tugas besar ini, memungkinkan mereka untuk lebih menikmati pengalaman kuliah.

  3. Pendewasaan Kampus: Penghapusan skripsi juga diiringi dengan upaya pendewasaan kampus, yang melibatkan perubahan dalam kurikulum, evaluasi, dan pendampingan akademik. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Ancaman Penghapusan Skripsi

  1. Kurangnya Keterampilan Penelitian: Skripsi memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan penelitian yang penting dalam berbagai profesi. Penghapusan skripsi dapat menyebabkan kekurangan keterampilan ini di kalangan lulusan.

  2. Potensi Pengurangan Kualitas Lulusan: Beberapa orang khawatir bahwa penghapusan skripsi dapat mengurangi kualitas lulusan, mengingat bahwa skripsi adalah pengujian mendalam terhadap pemahaman dan pengetahuan mahasiswa dalam disiplin ilmu tertentu.

  3. Minimnya Wawasan Ilmiah: Skripsi memaksa mahasiswa untuk mendalami aspek ilmiah dalam bidang studi mereka. Penghapusannya dapat mengurangi pemahaman mereka terhadap aspek teoritis dan ilmiah.

Keputusan untuk menghapus skripsi sebagai syarat kelulusan adalah langkah kontroversial. Penting untuk mencatat bahwa perubahan ini juga bergantung pada perubahan signifikan dalam pendekatan pendidikan tinggi, termasuk pembelajaran berbasis proyek, magang, dan metode evaluasi alternatif. Untuk mengukur manfaat dan ancaman dari penghapusan skripsi, kita perlu memantau efek jangka panjangnya terhadap kualitas lulusan dan persiapan mereka untuk dunia kerja.

Dalam era perubahan ini, mahasiswa, dosen, dan lembaga pendidikan harus berkolaborasi untuk memastikan bahwa mahasiswa tetap mendapatkan pendidikan berkualitas dan persiapan yang memadai untuk masa depan. Bagaimanapun juga, diskusi ini menunjukkan bahwa perubahan dalam sistem pendidikan tinggi tidak pernah sederhana, dan perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun