Komunikasi adalah sebuah interaksi antara dokter hewan bukan dengan pasiennya, melainkan berinteraksi dengan owner atau pemilik hewan. Pemilik sering kali datang dengan bermacam macam kekhawatiran dan kecemasan mengenai kesehatan hewan yang mereka sayangi, tetapi mereka mungkin saja tidak memahami istilah medis atau prosedur tertentu. Oleh karena itu,  seorang dokter hewan harus mampu menjelaskan dan meyakinkan kondisi kesehatan hewan dengan menggunakan bahasa yang sederhana, dan mudah dipahami. Dalam artikel ini, akan menjelaskan bagaimana cara seorang dokter  menangani pasiennya.
- Langkah pertama yang dilakukan ketika pasien hewan datang ke klinik adalah melakukan anamnesis, yaitu proses pengumpulan informasi kesehatan yang sangat penting. Proses ini dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan pemilik hewan, atau owner dari pasien tersebut. Dalam tahap anamnesis ini, dokter hewan akan menggali informasi sebanyak mungkin mengenai riwayat kesehatan, perilaku, dan gejala yang dialami oleh hewan. Anamnesis harus dilakukan dengan se-detail mungkin, karena informasi yang akurat dan lengkap akan sangat membantu dalam mengarahkan dokter hewan menuju diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai untuk pasien hewan tersebut.
- Langkah kedua yang dilakukan setelah anamnesis adalah melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh terhadap pasien. Dalam tahap ini, dokter hewan akan memeriksa berbagai aspek kesehatan hewan, termasuk kondisi fisik, sistem pernapasan, sistem pencernaan, serta tanda-tanda vital seperti suhu tubuh. Setelah pemeriksaan fisik selesai, langkah berikutnya adalah melakukan diagnosa banding. Proses ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap informasi yang telah didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari gejala yang dialami oleh pasien. Diagnosa banding ini sangat penting untuk memastikan bahwa tindakan terapi atau pengobatan yang akan dilakukan adalah tepat dan efektif dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh hewan tersebut.
Apabila pasien memerlukan tindakan lebih lanjut, dokter hewan akan meminta persetujuan kepada pemilik hewan atau owner untuk ditandatangani. Dokumen ini berisi informasi mengenai tindakan yang akan dilakukan beserta menjelaskan resiko dan dampak  yang mungkin akan terjadi, sehingga pemilik dapat memahami sepenuhnya sebelum memberikan persetujuan untuk melanjutkan perawatan selanjutnya. Dalam menangani pasien serta melakukan komunikasi dengan pemilik hewan, sangat diperlukan sikap profesionalisme yang tinggi dan bersikap empati. Hal ini penting yang bertujuan tercipta hubungan yang saling percaya antara pemilik hewan dan dokter hewan. Dengan menunjukkan profesionalisme, dokter hewan dapat memberikan penjelasan yang jelas dan akurat mengenai kondisi pasien, sementara sikap empati akan membantu pemilik serta merasa didengar dan dipahami. Kepercayaan ini akan memudahkan proses komunikasi dan upaya dalam perawatan hewan peliharaan secara maksimal, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H