Mohon tunggu...
Iqbal Putra Dewangga
Iqbal Putra Dewangga Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Komputer Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Monitoring Kelembaban Tanah Pertanian secara Real Time Demi Ciptakan Pertanian Modern

26 Agustus 2019   07:20 Diperbarui: 26 Agustus 2019   07:26 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Indonesia merupakan salah satu Negara maritim di dunia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa banyak nya. Terlebih dari sektor pertanian, menurut data dari Kementerian ATR/BPN pada tahun 2018 Negara Indonesia memiliki lahan pertanian seluas 7.1 Hektare. 

Dengan luas tanah tersebut seharusnya Indonesia bisa menjadi produsen terbesar produk -- produk pertanian di dunia. 

Akan tetapi Indonesia masih tertinggal dengan negara -- negara lain nya karena pemanfaatan sumber daya alam yang kurang efektif sehingga Negara Indonesia ini hanya bisa memproduksi produk -- produk pertanian kurang dari semestinya. 

Tentunya ini berkaitan dengan teknologi yang di terapkan di negara kita tercinta ini, kita ambil contoh negara Jepang misalnya dalam menanam padi sebagian besar masyarakatnya sudah menggunakan mesin modern yang bernama Rice Transplanter sehingga memudahkan para petani di jepang untuk menanam padi agar dapat meng efisienkan waktu. 

Sedangkan di Indonesia sendiri para petani masih banyak menggunakan cara manual dalam menanam padi tentu itu memakan waktu yang sangat amat lama dibanding dengan menggunakan mesin modern seperti di Negara Jepang.

Untuk mendukung program pemerintah revolusi Industri 4.0 perlu ada nya dukungan dari asosiasi dan pelaku industry, institusi pemerintahan hingga unsur akademisi. 

"Sejak tahun 2011, kita telah memasuki Industry 4.0, yang ditandai meningkatnya konektivitas,interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto padaacara Sosialisasi Roadmap Implementasi Industry 4.0 di Jakarta, Selasa (20/3). 

Sebagai salah satu unsur akademisi saya akan mencoba untuk menyumbangkan ide saya demi menjalankan program pemerintah revolusi industry 4.0 dengan tujuan agar Indonesia maju.

Dalam bidang pertanian tentu sudah menjadi hal yang amat penting untuk memperhatikan tingkat kelembaban tanah, karena kelembaban tanah ini mempengaruhi tingkat kesuburan suatu tanaman akan tetapi dalam mengukur kelembaban tanah suatu tanaman tidak hanya di lakukan satu atau dua kali sampai tanaman siap untuk di panen. 

Pengukuran tersebut akan membuang waktu jika dilakukan secara manual dengan menancapkan Soil Moisture Meter ketanah. 

Oleh karena itu saya mempunyai gagasan dimana Soil Moisture Meter yang akan dibuat ini akan di integrasi kan dengan web/aplikasi android secara real time sehingga para petani tidak perlu lagi repot -- repot untuk menancapkan Soil Moisture Meter ini setiap sore untuk mengukur kelembaban tanahnya. 

Alat Soil Moisture Meter ini pun akan di tambahkan fungsinya dimana tidak hanya untuk mengukur kelembaban tanah akan tetapi dapat menyiram tanaman juga.

Cara kerja alat Soil Moisture Meter yang sudah diintegrasikan oleh web/aplikasi android ini cukup mudah dimana nantinya petani akan mengecek tingkat kelembaban tanah tanaman tersebut dengan menggunakan web/aplikasi secara real time sehingga dapat mengefisienkan waktu dalam bertani. 

Setelah tingkat kelembaban tanah di cek dan apabila hasil menunjukkan bahwa tanah kurang lembab atau bisa dikatakan kering maka petani akan menekan tombol perintah yang ada dalam aplikasi android agar alat Soil Moisture Meter tersebut mengeluarkan air sehingga tanah yang kering tadi bisa naik kadar kelembaban nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun