Yogyakarta Jadi Pusat Pertemuan Para Inovator Sosial
Yogyakarta, 6 Desember 2024 -- Dunia kewirausahaan sosial kembali bergeliat. Kali ini, Yogyakarta menjadi tuan rumah International Conference on Social Entrepreneurship (ICSE) 2024. Acara yang digelar pada hari Jumat, 6 Desember 2024 ini mengusung tema "Fostering Collaborative Innovation to Accelerate International Academic Achievement".
Konferensi ini menghadirkan para pakar dan praktisi kewirausahaan sosial dari berbagai negara, seperti Prof. Dr. Alimatus Sahrah dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Dr. Mark Govers dari Maastricht University, dan masih banyak lagi. Mereka akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan bisnis sosial yang berdampak positif bagi masyarakat.
Kewirausahaan Sosial Adalah Kekuatan Luar Biasa Untuk Menciptakan Perubahan Positif Yang Memberikan Solusi Inovatif Terhadap Tantangan Global Yang Kita Hadapi. Berbeda Dengan Model Filantropi Tradisional, Kewirausahaan Sosial Mengintegrasikan Prinsip-Prinsip Bisnis Dengan Komitmen Mendalam Terhadap Isu-Isu Sosial Dan Lingkungan. Keuntungan Untuk Menciptakan Dampak Jangka Panjang, Namun Perjalanan Ini Bukannya Tanpa Tantangan. Peraturan Yang Rumit, Pendanaan Yang Terbatas, Dan Tantangan Dalam Meningkatkan Dampak Kewirausahaan Sosial Memerlukan Lebih Banyak Dukungan Dan Kolaborasi Lintas Sektor, Sehingga Icse Dapat Memenuhi Tujuannya Sebagai Platform Yang Mempertemukan Para Pemimpin, Peneliti, Praktisi, Dan Pembuat Kebijakan.
Icse Berupaya Untuk Mempercepat Perkembangan Gerakan Ini Dan Berkontribusi Secara Signifikan Terhadap Terciptanya Masyarakat Global Yang Lebih Berkelanjutan Dan Adil. Tahun Ini, Icse Hadir Menerima Partisipasi Dari Seluruh Dunia Di Antara 139 Kontribusi Yang Menyajikan Karya Ini, Termasuk 99 Artikel Akademis, 10 Rencana Bisnis Dan Bahasa Indonesia: 20 Foster.Kewirausahaan Sosial Telah Menjadi Kekuatan Perubahan Positif Di Dunia Karena Tantangan Global Yang Paling Kompleks, Wirausaha Sosial Berdedikasi Untuk Mengembangkan Solusi Inovatif Dan Menyelesaikan Masalah Sosial, Lingkungan, Dan Ekonomi. Bagaimana Kewirausahaan Sosial MelaluiKolaborasi Dapat Mendorong Kemajuan Akademis Dan Isu-Isu Berkelanjutan Lintas Batas.
Pendidikan Kewirausahaan Sosial Berfokus Pada Pengembangan Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Yang Diperlukan Untuk Meluncurkan Inisiatif Yang Mengatasi Tantangan Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan. Ada Tiga Komponen Utama: Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap, Yang Semuanya Bertujuan Membangun Pola Pikir Yang Bertanggung Jawab Secara Sosial, Kreatif Dan Berkelanjutan.Analisis Wacana Kritis (Cda) Digunakan Dalam Pendidikan Untuk Mendorong Pemikiran Kritis, Mengeksplorasi Bahasa Dalam Konteks Sosialnya Untuk Mengungkap Ideologi Dan Struktur Masyarakat.Metode Ini Dapat Diterapkan Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Sosial, Dimana Mahasiswa Didorong Untuk Menganalisis Wacana Publik Dan Permasalahan Sosial Seperti Kesenjangan Ekonomi Dan Degradasi Lingkungan.Pembelajaran Pendekatan Berbasis Kasus (Cbl) Direkomendasikan Sebagai Pendekatan Yang Efektif Dalam Mengajarkan Berpikir Kritis. Melalui Penerapan Cbl, Siswa Dapat Terlibat Dalam Diskusi, Memecahkan Masalah Dan Menciptakan Solusi Inovatif Terhadap Tantangan Sosial Yang Mereka Hadapi. Dengan Menggunakan Gambar Atau Situasi Kehidupan Nyata, Siswa Diajak Berdiskusi Tentang Realitas Sosial, Menganalisis Perspektif, Dan Mencari Solusi Komunitas Yang Berkelanjutan.Dengan Pendekatan Terstruktur, Pembelajaran Ini Membantu Siswa Yang Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Yang Diperlukan Untuk Menghadapi Berbagai Permasalahan Kompleks Di Masyarakat.
Konferensi ICSE 2024 diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran, berbagi pengetahuan, dan membangun jaringan kerja yang lebih luas. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta solusi-solusi inovatif untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial yang dihadapi dunia saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H