Mohon tunggu...
Iqbal Nana
Iqbal Nana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Angkatan 2020, lahir di Tanggetang Selatan, dengan hobi Traveling dan berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempelajari Lebih Tepat Budaya Massa terhadap Sosiologi Komunikasi

23 Juni 2023   13:50 Diperbarui: 23 Juni 2023   14:01 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Opini tentang budaya massa terhadap sosiologi komunikasi adalah bahwa budaya massa memiliki pengaruh yang signifikan dalam bidang ini. Budaya massa merujuk pada budaya populer yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh massa yang luas, terutama melalui media massa seperti televisi, film, radio, dan internet. 

Budaya massa mencakup segala hal dari musik populer, film blockbuster, program realitas, hingga tren mode dan gaya hidup. Dalam konteks sosiologi komunikasi, budaya massa dapat menjadi objek yang menarik untuk dipelajari dan dianalisis. Studi tentang budaya massa membantu kita memahami bagaimana pesan-pesan disampaikan, diterima, dan diinterpretasikan oleh masyarakat secara luas. Ini melibatkan studi tentang bagaimana media massa membentuk identitas individu dan kelompok, mempengaruhi persepsi sosial, serta memengaruhi pola interaksi dan komunikasi antarindividu.

Pentingnya mempelajari budaya massa dalam sosiologi komunikasi adalah karena pengaruhnya yang kuat dalam membentuk pandangan, nilai, dan perilaku sosial. Budaya massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik, mempengaruhi preferensi konsumen, dan bahkan memengaruhi kebijakan politik. Misalnya, melalui media massa, opini publik dapat dipengaruhi oleh narasi yang disajikan, citra yang dibangun, atau bahkan pesan yang disampaikan secara tersirat. Namun, budaya massa juga dapat menciptakan tantangan dan masalah dalam sosiologi komunikasi. 

Salah satu tantangan utamanya adalah dominasi media massa oleh segelintir pemilik media atau korporasi besar. Konsolidasi media ini dapat mengarah pada homogenisasi informasi dan pembatasan akses terhadap sudut pandang alternatif atau suara minoritas. Selain itu, budaya massa dapat memperkuat stereotip, mendorong konsumerisme berlebihan, atau bahkan mengabaikan isu-isu penting yang mungkin tidak mendapatkan perhatian yang layak.

Oleh karena itu, penting bagi sosiologi komunikasi untuk secara kritis menganalisis budaya massa dan dampaknya terhadap masyarakat. Dalam mengkaji budaya massa, peneliti dan sarjana harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti kelas sosial, gender, etnisitas, dan konteks sosial yang beragam. Opini saya tentang budaya massa adalah bahwa sementara itu memberikan hiburan dan kesenangan bagi banyak orang, juga menghadirkan beberapa permasalahan yang perlu diatasi. Berikut ini adalah beberapa contoh permasalahan yang terkait dengan budaya massa beserta potensi solusinya:

  • Stereotip dan representasi yang negatif :Budaya massa sering kali menghasilkan stereotip dan representasi yang negatif terhadap kelompok-kelompok tertentu seperti minoritas rasial, gender, atau agama. Hal ini dapat menyebabkan pemahaman yang dangkal, prasangka, dan diskriminasi. Solusinya adalah mendorong produksi dan konsumsi budaya massa yang lebih inklusif dan mewakili keberagaman masyarakat. Industri hiburan harus berupaya untuk mempromosikan narasi yang beragam dan memperluas ruang bagi suara-suara yang tidak terwakili.
  • Konsumerisme berlebihan : Budaya massa sering kali memperkuat nilai-nilai konsumerisme dan materialisme, yang dapat berdampak negatif pada individu dan masyarakat. Dorongan untuk mengikuti tren terbaru, memiliki barang-barang mewah, atau memperoleh pengakuan melalui kepemilikan materi dapat mengganggu kesejahteraan mental dan menyebabkan masalah keuangan. Penyelesaiannya adalah mempromosikan kesadaran akan konsumerisme yang berkelanjutan, mengembangkan kemampuan kritis dalam menghadapi tekanan budaya, dan memperkuat nilai-nilai yang lebih berpusat pada kebahagiaan, hubungan sosial, dan keberlanjutan.
  • Informasi yang tidak akurat atau terdistorsi : Dalam era digital dan media sosial, informasi yang tidak akurat, berita palsu, dan opini ekstrem dapat dengan mudah menyebar melalui budaya massa. Hal ini mengancam integritas demokrasi, mengaburkan garis antara fakta dan opini, dan mempengaruhi pengambilan keputusan masyarakat. Solusinya adalah meningkatkan literasi media dan literasi digital, mengajarkan keterampilan pemikiran kritis, dan mempromosikan sumber informasi yang dapat dipercaya dan terverifikasi.
  • Privasi dan keamanan data : Penggunaan teknologi digital dalam budaya massa menghadirkan masalah privasi dan keamanan data. Banyak platform media sosial dan perusahaan teknologi mengumpulkan data pribadi pengguna untuk tujuan komersial, dan sering kali terjadi pelanggaran privasi. Untuk mengatasi ini, diperlukan peraturan yang ketat untuk melindungi privasi individu, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya privasi dan keamanan data, serta mengembangkan alat dan teknologi yang memberikan kontrol yang lebih besar kepada pengguna atas data pribadi mereka.
  • Kesenjangan akses dan partisipasi  : Meskipun budaya massa dapat diakses secara luas, kesenjangan akses dan partisipasi masih merupakan permasalahan. Beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap media dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam produksi budaya massa.

Opini saya tentang keunikan budaya massa adalah bahwa itu mencerminkan dinamika yang menarik dan kompleks dari masyarakat modern. Budaya massa menawarkan berbagai elemen yang membuatnya unik dan menarik bagi masyarakat luas. Berikut ini adalah beberapa aspek keunikan budaya massa

Heterogenitas

Budaya massa mencakup beragam bentuk ekspresi dan hiburan yang menggabungkan berbagai elemen seperti musik, film, mode, seni visual, dan banyak lagi. Hal ini mencerminkan keberagaman masyarakat modern dan menyediakan berbagai pilihan hiburan bagi orang-orang dengan minat yang berbeda.

Pengaruh global

Budaya massa sering kali bersifat global dan menyebar melintasi batas-batas negara dan budaya. Melalui media sosial dan teknologi digital, tren, musik, film, dan gaya hidup dapat dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, menciptakan fenomena yang viral dan menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Interaksi dan partisipasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun