Mohon tunggu...
Iqbal Munir
Iqbal Munir Mohon Tunggu... Freelancer - Be yOung

Seseorang yang ambisius dalam mecapai keinginnanya, bermimpi dan salalu visioner dalam memendang berbagi hal. Mempunyai ketertarikan dalam bidang pertanian, teknologi, ekonomi, islamic value dan film.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kehidupan adalah Ibadah

25 Desember 2018   21:24 Diperbarui: 25 Desember 2018   21:44 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Allah Subhanahu wa Ta'aalaa menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah tidak hanya dilakukan oleh makhluk manusia seperti kita. Namun, juga oleh seluruh makhluk yang ada di semesta ini.

Ibadah dapat diartikan suatu sikap tunduk, patuh dan cinta. Setiap apa yang terjadi dan apa yang bergerak di muka bumi ini adalah atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. Mereka semuanya tunduk dan patuh terhadap apa yang telah ditentukan oleh-Nya.  Benda-benda langit bergerak sesuai rotasi dan masanya. Bulan mengelilingi bumi, bumi mengelilingi matahari dan matahari pun juga berotasi sebagai bintang pada suatu gugusan galaksi Bima sakti yang terdiri dari banyak bintang lain.

Bumi yang ditinggali oleh manusia memiliki bermacam jenis ciptaan yang juga beribadah dan tunduk patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. Berbagai jenis hewan, tumbuhan, dan kenampakan alam menjalankan tugasnya sesuai yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'aala. Lautan luas tempat jutaan jenis ikan dan hewan laut hidup sebagai sumber kehidupan manusia. Hutan dan pegunungan menyimpan kekayaan yang bisa dimanfaatkan, beraneka ragam hewan dan tumbuhan hidup bersama menjaga keseimbangan alam. Sungai, danau, telaga dan sebagainya mengalirkan air menyegarkan.

Manusia sebagai makhluk paling sempurna ialah Khalifah di muka bumi ini. Ia adalah pemimpin. Ia dipercaya untuk menjaga semua yang dititipkan Allah di semesta ini. Maka, perbuatannya untuk menjaga dan merawat adalah juga ibadah. Dan karenanya, manusia juga memiliki bentuk ibadah yang berbeda.

Manusia diciptakan memiliki akal dan nafsu. Manusia memiliki dua hubungan, yaitu hablu minallah dan hablu minannas. Kedua hubungan ini adalah ibadah, suatu perintah yang harus dipatuhi dan ditaati.

Hablu minallah atau berhubungan dengan Allah dilakukannya dengan rukun iman yang enam. Iman kepada Allah, malaikat, Rasul Allah, kitab Allah, hari kiamat serta qada' dan qodar. Ada pula ibadah lain yang berupa ibadah 'amaliyah/perbuatan seperti sholat, puasa, zakat dan haji.

Hablu minannas memiliki lingkup yang lebih luas, yaitu hubungan manusia dengan manusia lain. Bila disederhanakan, segala perbuatan baik yang dilakukan manusia kepada manusia lain dengan didasarkan niat Lillahi Ta'aalaa, dapat diartikan sebagai ibadah. Segala gerak-gerik manusia dari hal yang terkecil sampai hal yang luar biasa dapat diartikan sebagai ibadah.

Seperti yang termaktub dalam surat Al Isra' ayat 44, semua yang ada dari langit ke tujuh hingga bumi beserta seisinya bertasbih dan memuji Allah Subhanahu wa Ta'aalaa. Hal ini merupakan bentuk ibadah yang tak bisa kita lihat dengan mata manusia. Ayat ini adalah bukti bahwa kehidupan di muka bumi ini, kehidupan yang kita rasakan sebagai manusia, bahkan bermacam kehidupan dari segala bentuk ciptaan merupakan ibadah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun